Saya sering minta izin kepada Komandan untuk bertemu kiai, minta doa.

Jakarta (ANTARA) - Ulama sekaligus petinggi Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri Agus Iffatul Latoif menilai Calon Presiden RI Prabowo layak mendapat gelar Sahabat Santri lantaran memiliki kedekatan dengan para ulama.

"Itu adalah ungkapan rasa terima kasih dan harapan karena Bapak Prabowo telah menaruh kebijakan untuk komunitas pesantren dengan adanya dana abadi pesantren dan program lain yang berpihak pada pesantren," ujar Agus Iffatul Latoif dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Toif ini, Prabowo selalu melibatkan para ulama dalam berdiskusi dan berdialog. Hal tersebut membuat hubungan antara TNI dan komunitas pesantren serta ulama makin menguat.

Tidak hanya itu, kata dia, Prabowo lbeberapa kali berkunjung ke pondok pesantren di Pulau Jawa. Kunjungan inilah yang dapat membuat hubungan antara ulama dan Menteri Pertahanan RI itu makin menguat.

"Pak Prabowo Subianto itu sangat dekat loh dengan kiai sejak lama, bahkan beliau ini sangat dekat dengan almarhum K.H. Munif Djazuli yang merupakan salah satu Pengasuh Pondok Al Falah Ploso," lanjutnya.

Dengan menguatnya hubungan tersebut, menurut dia, santri dan ulama makin yakin menaruh harapan akan kemajuan pesantren Indonesia di pundak Prabowo Subianto.

Baca juga: TKN imbau masyarakat tidak gaduh soal video diduga ASN dukung Gibran
Baca juga: Relawan Erick Thohir deklarasi dukungan pasangan Prabowo-Gibran

Sebelumnya Prabowo sempat membagikan kisah soal kedekatannya dengan para ulama dan kiai sejak masih menjadi prajurit TNI Angkatan Darat, saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (2/1).

"Saya dari dahulu sangat dekat dengan para kiai dan ulama," kata Prabowo melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya.

Prabowo menyatakan awal kedekatannya dengan para kiai dan ulama ketika awal menjadi prajurit TNI, kemudian diminta menandatangani pernyataan "siap mati" demi membela masyarakat dan keutuhan tanah air. Padahal, saat itu usianya belum menginjak 20 tahun.

"Artinya harus siap mati, bayangkan umur 18 tahun sudah disuruh teken tanda tangan siap mati untuk membela rakyat, membela negara dan bangsa yang kita cintai, dan menjaga segala kekayaan milik rakyat Indonesia," ucapnya.

Ia lantas sering meminta izin ke atasannya untuk mencari restu dan meminta doa dari para kiai dan ulama.

"Saya sering minta izin kepada Komandan untuk bertemu kiai, minta doa," ucapnya.

Sebagai seorang prajurit militer, kata dia, sudah sepatutnya tidak boleh jauh maupun menutup diri menjalin hubungan dekat dengan kiai dan ulama.

"Selama TNI dan Polri dekat ulama, kiai, dan pesantren, insyaallah, negara akan kuat," katanya.

Baca juga: Hari ke-37 kampanye, Prabowo di Jakarta, Gibran ke Bawaslu Jakpus
Baca juga: Jelang debat ketiga, TKN: Prabowo sudah persiapkan diri

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Walda Marison
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024