London (ANTARA News) - Anak balita yang terlalu lama menonton televisi dapat tertinggal dalam kemampuan berbicara dan berhitung.

Penelitian terbaru juga menyimpulkan bahwa bagi bayi berusia dua tahun, setiap satu jam kelebihan menonton dari batas waktu dua jam menonton dapat mengakibatkan dampak negatif pada kemampuan akademiknya serta dia lebih berisiko di-bully.

Hal tersebut disebabkan mereka tidak cukup mampu mengikuti proses membesarkan diri karena masalah konsentrasi dan fisik yang tidak sehat bugar.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Montreal merupakan studi pertama yang menemukan hubungan antara terlalu banyak menonton televisi dan risiko bayi yang miskin keterampilan motorik serta bermasalah dalam psikososial.

Profesor Linda Pagani yang memimpin penelitian itu mengingatkan orang tua agar membatasi balita menonton televisi tidak lebih dari dua jam TV sehari.

Dia mengemukakan masalah dalam psikososial serta kurangnya kemampuan motorik gara-gara terlalu banyak menonton televisi bisa menjadikan anak di-bully oleh teman-temannya.

"Temuan ini menunjukkan perlunya kesadaran orangtua dalam membatasi waktu menonton televisi bagi balita berusia dua tahun yaitu tidak lebih dari dua jam sehari, sesuai rekomendasi Asosiasi Pediatrik Amerika Serikat," kata Pagani.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 991 anak perempuan dan 1.006 anak laki-laki di Quebec, semuanya berusia 29 bulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menonton TV selama lebih dari tiga jam tertinggal dalam kemampuan berbicara dan berhitung.

Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013