Sudah tiga hari saya bolak balik ke bandara, karena pihak Garuda yang tak pernah jelas menginformasikan jadwal penerbangan
Gorontalo (ANTARA News) - Sekitar 155 orang calon penumpang maskapai Garuda Indonesia, mengamuk di bandara Jalaluddin Gorontalo, Jumat.
Mereka menuntut pihak Garuda menghadirkan pimpinannya terkait ketidakjelasan pemberangkatan yang sudah di tunda selama tiga hari.
"Sudah tiga hari saya bolak balik ke bandara, karena pihak Garuda yang tak pernah jelas menginformasikan jadwal penerbangan," kata salah seorang calon penumpang, Ardiansyah.
Rencananya, dia akan berangkat sejak (7/8) lalu, namun tertunda karena insiden tergelincirnya pesawat Lion Air akibat menabrak sapi di landasan pacu bandara tersebut.
Ardiansyah mengaku sudah tiga hari ini bolak balik dari wilayah Gorontalo Utara menuju bandara yang terletak di Kecamatan Isimu, Kabupaten Gorontalo.
"Jarak tempuh kami ke bandara cukup jauh, sekitar 48 kilo meter sehingga pihak Garuda harus bertanggung jawab atas kerugian ini," katanya.
Ia mengatakan, kejengkelannya sudah memuncak sebab pembatalan terus dilakukan tanpa informasi jelas, apalagi pihak Garuda terkesan berbelit-belit memberikan penjelasan kepada calon penumpangnya.
Para penumpang sepakat agar pihak Garuda menghadirkan pimpinannya, sekaligus meminta pihak bandara segera berupaya memindahkan bangkai pesawat agar tidak mengganggu keberangkatan.
"Saya terpaksa tidak bisa menikmati cuti lebaran ini, sebab tidak punya arah yang jelas harus pulang kampung melalui jalur apa, ditambah lagi solusi berangkat melalui penerbangan di bandara Sam Ratulangi, harus terlebih dahulu menempuh perjalanan darat selama 8 jam," kata Ardiansyah.
Para penumpang sedang melakukan pertemuan dengan pimpinan Garuda Indonesia cabang Gorontalo, di aula bandara setempat.
Pewarta: Susanti Sako
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013