Mereka sudah dalam perjalanan dari Denpasar ke Kupang. Mudah-mudahan bisa segera tiba untuk melakukan tugasnyaKupang (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur agar melakukan penyelidikian di laboratorium forensik untuk mengetahui penyebab kebakaran gedung kantor gubernur setempat yang terjadi Jumat (9/8) sekitar pukul 06.30 WITA.
"Dari hasil penyelidikan di laboratorium forensik itulah baru bisa dipastikan penyebab kebakarannya," kata Kapolda Nusa Tenggara Timur Brigadir Jenderal Polisi I Ketut Untung Yoga Ana, melalui Kabid Humas Ajun Komisaris Besar Polisi Okto Riwu yang dihubungi di Kupang, Jumat.
Ia mengatakan itu menjawab sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung kantor Gubernur NTT pada Jumat (9/8), sekitar pukul 06.30 WITA itu.
Menurut dia, aparat forensik Polda Nusa Tenggara Timur akan bekerja sama dengan laboratorium forensik Bali untuk melakukan penyelidikan terkait sebab-sebab kebakarn gedung yang berada di jalan El Tari Kota Kupang itu.
Dikatakannya, petugas dari laboratorium forensik Bali akan segera tiba di Kupang untuk melakukan penyelidikan di kantor tersebut.
"Mereka sudah dalam perjalanan dari Denpasar ke Kupang. Mudah-mudahan bisa segera tiba untuk melakukan tugasnya," katanya.
Dijelaskannya, aparat kepolsian bekerja mengikuti prosedur tetap yang telah diatur dalam penanganan sebuah kejadian atau perkara. Hal yang sama juga akan dilakukan terhadap musibah kebakaran gedung kantor gubernur tersebut.
"Kita tidak gegabah menentukan penyebabnya, karena kita miliki prosedur penanganannya," katanya.
Sebagian ruangan di gedung kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur, ludes disikat api, Jumat (9/8), sekitar pukul 06.30 WITA.
Menurut sejumlah pegawai yang bertugas di gedung tersebut, api bermula dari ruangan Biro Hukum di lantai tiga gedung tersebut, dan terus merambat cepat menyapu seluruh ruangan yang ada di lantai tiga tersebut.
Sejumlah ruangan lainnya yang juga terbakar di lantai tiga itu masing-masing, ruangan Biro Pemberdayaan Perempuan, Biro Ekonomi serta ruangan Biro Administrasi Pemerintahan.
Api tidak berhenti di lantai tersebut. Minimnya fasilitas pemadam dan sulitnya petugas melakukan pemadaman, menyebabkan api lalu merambah hingga ke lantai dua gedung itu.
Pewarta: Yohanes Arianus
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013