...kami menggunakan rumusan Sanemro untuk menentukan awal Ramadan dan Waljiro untuk menentukan 1 Syawal..."

Banyumas (ANTARA News) - Penganut Islam Aboge (Alif Rebo Wage) di berbagai wilayah Banyumas, Jawa Tengah, merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriah pada hari Jumat (9/8).

"Berdasarkan hitungan kalender Aboge, 1 Syawal jatuh pada hari Jumat Kliwon tanggal 9 Agustus. Jadi, kami akan melaksanakan Salat Ied besok pagi," kata salah seorang tokoh Islam Aboge, Sulam (44), di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, Kamis.

Dalam kalender Aboge, kata dia, tahun ini merupakan tahun Jim Akhir, di mana 1 Muharam jatuh pada hari Jumat Wage, sehingga dikenal dengan sebutan Jimatge (Jim Akhir Jumat Wage).

Oleh karena itu, lanjut dia, Jumat Wage dijadikan patokan dalam penanggalan di tahun Jim Akhir, yakni sebagai hari dan pasaran pertama.

Dalam hal ini, ada lima hari pasaran, yakni Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.

"Selanjutnya, kami menggunakan rumusan Sanemro untuk menentukan awal Ramadan dan Waljiro untuk menentukan 1 Syawal," katanya.

Menurut dia, Sanemro mengandung arti "pasa enem loro" atau awal puasa Ramadan jatuh pada hari keenam pasaran kedua.

Oleh karena hari pertama tahun Jim Akhir jatuh pada Jumat Wage, awal puasa Ramadan jatuh pada Rabu Kliwon (hari keenam adalah Rabu dan pasaran kedua Kliwon) tanggal 10 Juli 2013.

Sementara untuk 1 Syawal menggunakan rumusan Waljiro, yakni "Syawal siji loro" yang berarti 1 Syawal jatuh pada hari pertama dan pasaran kedua, sehingga diketahui sebagai Jumat Kliwon, 9 Agustus 2013.

"Hitungan ini telah kami yakini secara turun temurun sejak ratusan tahun silam. Meskipun lebarannya berbeda, kami tetap melaksanakan ajaran Islam sesuai yang diperintahkan Allah SWT dalam Alquran maupun yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW," kata Sulam yang juga imam Masjid Baitussalam Saka Tunggal, Desa Cikakak.

Dia mengaku tidak tahu pasti kapan penanggalan atau kalender Aboge itu muncul dan mulai berkembang di wilayah Banyumas.

Kendati demikian, dia memperkirakan kalender Aboge muncul pada masa peralihan budaya Hindu seiring dengan masuknya ajaran Islam di Pulau Jawa. "Bisa juga sebelum adanya wali," katanya.

Menurut dia, perkiraan tersebut muncul karena kalender Aboge tidak hanya digunakan oleh umat Islam tetapi juga para penganut Kejawen.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013