Seoul/Busan (ANTARA) - Pemimpin oposisi Lee Jae-myung yang ditusuk di leher saat mengunjungi Busan, kota pelabuhan di tenggara, pada Selasa diterbangkan ke Seoul untuk menjalani operasi di tengah kekhawatiran terjadinya pendarahan tambahan.

Para pejabat mengatakan bahwa Lee tetap dibawa ke Seoul meskipun luka yang diderita ketua partai oposisi utama Partai Demokrat (DP) itu tidak mengancam jiwa.

Lee ditusuk di sisi kiri lehernya oleh seorang pria berusia 60 tahunan yang memakai mahkota kertas dan menyamar untuk minta tanda tangan.

Ia diserang pada pukul 10.27 waktu setempat setelah berkeliling di lokasi pembangunan bandara baru di Pulau Gadeok di Busan.

Lee segera dibawa ke Rumah Sakit Universitas Nasional Pusan dalam keadaan sadar dan menjalani perawatan darurat karena luka sayatan sekitar satu sentimeter di lehernya, menurut otoritas dinas pemadam kebakaran.

Lee kemudian diterbangkan dengan helikopter ke Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul untuk menjalani operasi, kata mereka.

Pihak partai DP mengatakan ada kekhawatiran terjadi pendarahan hebat di sekitar pembuluh darah di leher Lee.

“Beruntung daerah yang rusak adalah pembuluh darah,” kata seorang pejabat rumah sakit yang enggan disebutkan namanya, seraya menambahkan bahwa Lee bisa saja langsung meninggal di tempat jika luka itu terjadi pada pembuluh nadi.

Saksi mata mengingat bahwa tersangka mendekati politisi itu dengan menyamar sebagai pendukung, dan meminta tanda tangan di tengah kerumunan pendukung dan wartawan, kemudian melakukan aksinya.

Tersangka kemudian ditahan di lokasi dan dibawa oleh polisi yang mengidentifikasinya sebagai pria bermarga Kim dan lahir pada 1957. Dia menggunakan pisau sepanjang 18 meter yang dibeli secara daring, sebut polisi.

Kepolisian Metropolitan Busan mengatakan pihaknya berencana mendakwa Kim atas percobaan pembunuhan karena tersangka mengaku berniat membunuh Lee.

"Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui motif pastinya," ujar pejabat kepolisian, Soh Je-han, kepada wartawan.

Polisi juga sedang menyelidiki apakah Kim merupakan anggota partai politik.

Tersangka juga ternyata pada Desember sempat berada di sekitar lokasi acara yang dihadiri Lee di Busan.

Dalam rekaman video yang diunggah di YouTube, tersangka terlihat menunggu Lee di tengah kerumunan namun tidak berhasil mendekat. Tersangka juga memakai mahkota kertas yang sama bertuliskan "Saya Lee Jae-myung" seperti yang dikenakannya pada Selasa.

Sementara itu, Presiden Yoon Suk Yeol menyampaikan keprihatinan atas keselamatan Lee.

Yoon memerintahkan polisi dan pihak berwenang terkait untuk segera menentukan fakta dan melakukan segala upaya untuk segera membawa Lee ke rumah sakit dan memberinya perawatan, menurut juru bicaranya, Kim Soo-kyung.

Yoon juga menekankan bahwa kekerasan semacam itu tidak boleh ditoleransi dalam keadaan apa pun, kata jubir.

Partai DP mengutuk serangan terhadap pemimpin mereka, menyebut aksi itu sebagai teror dan ancaman terhadap demokrasi.

“Ini seharusnya tidak terjadi dalam keadaan apa pun,” kata ketua juru bicara DP, anggota parlemen Kwon Chil-seung, kepada wartawan di depan rumah sakit.

Kepala kepolisian negara tersebut mengumumkan pembentukan tim investigasi khusus di Busan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan cepat atas serangan tersebut.

“Perlindungan keamanan bagi personel utama akan diperkuat untuk mencegah kejadian serupa terjadi,” kata Yoon Hee-keun, komisaris jenderal Kepolisian Nasional, dalam siaran persnya.

Jaksa juga mengatakan mereka telah membentuk tim investigasi khusus untuk mengungkap kasus penyerangan tersebut.

Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: Korea Selatan diguncang rentetan insiden penusukan

Baca juga: 13 orang terluka dalam insiden penusukan di dekat Seoul

14 orang luka-luka akibat kecelakaan eskalator di Korea Selatan

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024