... heran, mau ketemu anak saya saja kok susah?... "
Jakarta (ANTARA News) - Tidak mudah menjadi penghuni lembaga pemasyarakat atau yang dulu dikenal sebagai penjara; namun, tidak juga mudah menjadi pengunjung para penghuni lembaga pemasyarakatan, terutama di Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah.


Salah satunya, Mashitoh (52), yang ingin mengunjungi anaknya, Akbar, di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Selain dia, terdapat banyak lagi pengunjung lembaga pemasyarakatan itu, yang bernasib serupa.

Mashitoh menyebut, "Saya perlu perjuangan ekstra untuk bisa mengunjungi anak saya di Lembaga Pemasyarakatan Salemba demi bisa berlebaran bersama sang anak." Kamis ini, lembaga pemasyarakatan membuka pintu bagi keluarga dan handai taulan narapidana dan tahanan untuk berlebaran.


Walau kehilangan banyak hak dan kemerdekaannya, toch narapidana dan tahanan masih berhak berlebaran dan menunaikan ajaran agamanya masing-masing; sesuatu yang juga diwajibkan di sana.

"Saya berangkat dari rumah saya di Tanjung Priok pagi-pagi sekali," kata Mashitoh, saat ditemui di luar lembaga pemasyarakatan, yang pernah juga menampung (saat ini) Perdana Menteri negara Timor Timur, Kay Ralla Xanana Gusmao.

Mashitoh menyebutkan, ini kali pertamanya dirinya mengunjungi Akbar setelah dua bulan dipindah dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.


Demi bertemu sang anak, Mashitoh bahkan membawa serta bekal makanan khas Lebaran, di antaranya ketupat dan opor ayam serta beberapa botol minuman bersoda untuk dinikmati bersama sang anak. Kasih ibu sepanjang jalan, benar adanya...


Kepindahan anaknya tersebut juga tak disertai pemberitahuan secara jelas. Sehingga dirinya terpaksa menunggu tiga jam di Rumah Tahanan Salemba, sedangkan anaknya berada di Lembaga Pemasyarakatan Salemba.

"Saya tadi nunggu di rumah tahahan, sudah tiga jam nunggu saya baru tahu kalau anak saya dipindahnya ke lembaga pemasyarakatan," katanya.

Alhasil, perjuangan menemui anak tersayang semakin menguat. Hasil menunggu tiga jam di Rumah Tahanan Salemba menjadi sia-sia; dia harus mengulang lagi --sekedar untuk mengambil nomor antrian, belum mengantri-- "prosedur" itu di Lembaga Pemasyarakatan Salemba.


Menunggu dan menunggu, sampai namanya dipanggil sipir. "Padahal saya sudah datang dari pukul 07.30 WIB. Kalau jelas kan saya enggak musti mutar-mutar," kata Mashitoh.


Di luar, sang ibu menunggu panggilan namanya dari sipir; di dalam lembaga pemasyarakatan, sang anak, Akbar, juga pasrah menunggu. Bukan apa-apa, jam kunjungan berlebaran seperti itu terbatas dan mendekati akhir.


Mashitoh mendapat nomor panggil ke 428 dan baru bisa mengunjungi anaknya usai jam istirahat siang selesai.


"Nomor segini baru bisa masuk pukul 15.00 WIB, bisa pulang malam malah," kata Mashitoh.

Meski tak dimintai uang oleh oknum petugas, Mashitoh menyebutkan, dirinya masih "harus menitipkan" sejumlah uang kepada anaknya untuk disetorkan kepada teman-teman satu selnya.


"Uang kamar. Kalau enggak, anak saya nanti diapa-apain," katanya. Tentang ini, Mashitoh enggan bercerita lanjut mengenai apa saja yang pernah dialami anaknya sebelum memberi setoran "uang kamar" itu.

"Saya heran, mau ketemu anak saya saja kok susah?," katanya.

Perjuangan Mashitoh juga dialami Maria (45) yang ingin mengunjungi adiknya. Maria beserta ipar, suami, dan ibunya, terpaksa menunggu hingga pukul 15.00 WIB karena 'terlambat' datang untuk ambil nomor antrian.

"Saya baru datang pukul 10.00 WIB, karena harus mengurus di rumah dulu," katanya.

Dirinya mengaku tidak akan pulang kembali karena memang sudah berniat berlebaran dengan lengkap bersama keluarga. "Tanggung kalau saya mau pulang," katanya.

Dirinya juga menyebutkan bahwa petugas sama sekali tidak memungut biaya agar bisa mengunjungi adiknya tersebut. Namun dia menolak mengungkapkan soal 'pembayaran' lain oleh penghuni lembaga pemasyarakatan.

"Saya enggak tahu kalau soal itu, yang jelas saya mau Lebaran bersama keluarga lengkap saya dan pihak penjara memberi izin," akunya.

Sebelumnya, pihak Lembaga Pemasyarakatan Salemba memberi kesempatan hingga hari Minggu (11/8) untuk para keluarga yang ingin mengunjungi para tahanan lapas. Kunjungan akan dibuka dari pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB dan 13.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013