Selama TNI dan Polri dekat ulama, kiai, dan pesantren Insya Allah negara akan kuat

Surabaya (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto membagikan kisah soal kedekatan-nya dengan para ulama dan kiai sejak masih menjadi prajurit TNI Angkatan Darat, saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur, Selasa.

"Saya dari dulu sangat dekat dengan para kiai para ulama," kata Prabowo melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya.

Prabowo menyatakan awal kedekatan-nya dengan para kiai dan ulama, yakni ketika awal menjadi prajurit TNI, kemudian diminta menandatangani pernyataan "siap mati" demi membela masyarakat dan keutuhan Tanah Air. Padahal, saat itu usianya juga belum menginjak 20 tahun.

"Artinya harus siap mati, bayangkan umur 18 tahun sudah disuruh teken tanda tangan siap mati untuk membela rakyat, membela negara dan bangsa yang kita cintai, dan menjaga segala kekayaan milik rakyat Indonesia," ucapnya.

Lebih lanjut, calon presiden asal Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu pun kemudian sering meminta izin ke atasannya untuk mencari restu dan meminta doa dari para kiai dan ulama.

"Saya sering minta izin ke Komandan saya untuk bertemu kiai, minta doa," ucapnya.

Prabowo menyebut sebagai seorang prajurit militer sudah sepatutnya tak boleh jauh maupun menutup diri menjalin hubungan dekat dengan kiai dan ulama.

"Selama TNI dan Polri dekat ulama, kiai, dan pesantren Insya Allah negara akan kuat," katanya.

Diketahui, kunjungan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur, merupakan perdana bagi Prabowo yang datang didampingi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur Boedi Prijosoeprajitno dan Ketua Gerindra provinsi setempat Anwar Sadad.

Rombongan Prabowo Subianto disambut hangat oleh Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Moh Hasan Mutawakkil Alallah yang juga Ketua MUI Jawa Timur, Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Anwar Iskandar yang juga Ketua Umum MUI, Gus Moh Haris Damanhuri, dan keluarga besar pondok pesantren.

Selain sowan, Prabowo datang sekaligus menghadiri kegiatan Haul Ke-23 Almarhum Al Maghfurlah KH. M. Damanhuri Romly bin Hadratussyaikh KH. Romli Tamim, di Halaman P5 Ponpes Genggong.

Pihak Pondok Pesantren Genggong menyematkan Prabowo sebagai keluarga besar sahabat santri Indonesia.

Baca juga: ISSES: Prabowo Subianto miliki pengalaman bidang pertahanan

Baca juga: Prabowo angkut bocah di atas kap mobil saat berkampanye

Hal itu pun diapresiasi oleh calon presiden nomor urut dua, lantaran merasa terhormat dengan penghargaan yang disematkan.

Sementara itu, Ketua TKD Prabowo-Gibran Jawa Timur Boedi Prijosoeprajitno menyampaikan terus mengawal setiap proses pelaksanaan kampanye di wilayah setempat.

"Kami terus berjuang di awal tahun ini semoga kampanye-kampanye TKD Jawa Timur berjalan lancar dan kami optimistis Prabowo-Gibran menang satu putaran," ucap Boedi.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Willi Irawan/Ananto Pradana
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024