Palu (ANTARA) - Kantor SAR Palu menangani sebanyak 57 kejadian operasi SAR selama tahun 2023 di berbagai daerah di Provinsi Sulawesi Tengah.

"Kegiatan SAR tahun 2023 relatif rendah dibandingkan tahun 2022 yang menangani sebanyak 69 kejadian," kata Kepala Kantor SAR Palu Andrias Hendrik Johanes di Palu, Selasa.

Menurut dia, dari 57 kegiatan operasi SAR yang dilakukan di wilayah Sulawesi Tengah sebanyak 304 orang selamat, 26 orang meninggal dunia, dan 13 orang dinyatakan hilang, dengan total korban sebanyak 343 orang.

Baca juga: Basarnas berdayakan masyarakat Palu bidang pencarian dan pertolongan

Sebanyak 57 operasi SAR itu meliputi kecelakaan pesawat terbang satu kejadian dengan delapan orang selamat, kecelakaan pelayaran 28 kejadian dengan 206 orang selamat, empat orang meninggal, dan tiga orang hilang.

Kemudian kondisi membahayakan keselamatan jiwa manusia tercatat 24 kejadian dengan 13 orang selamat, 15 orang meninggal, dan 10 orang hilang, kecelakaan penanganan khusus dua kejadian dengan 41 orang selamat dan satu orang meninggal, penanganan bencana alam dua kejadian dengan jumlah korban selamat 36 orang, korban meninggal enam orang.

"Dari 57 kejadian, didominasi kejadian kecelakaan pelayaran di perairan Sulawesi Tengah," ucap Andrias.

Baca juga: Basarnas Palu latih personel teknik penyelamatan di ruang terbatas

Ia menjelaskan, untuk memudahkan dalam kegiatan operasi SAR, pihaknya ditunjang dengan sejumlah unit kerja di daerah yakni Pos SAR Parigi Kabupaten Parigi Moutong, Pos SAR Luwuk Kabupaten Banggai, Unit Siaga SAR di Kabupaten Tolitoli, Banggai Laut, dan Morowali dengan kekuatan sumber daya manusia (SDM) sebanyak 87 personel.

Pada operasi pencarian dan pertolongan, kata dia, Kantor SAR Palu melibatkan potensi SAR di antaranya TNI/Polri, pemerintah daerah (pemda), dan masyarakat setempat dengan penyelenggaraan operasi dilaksanakan secara profesional.

Baca juga: Kantor SAR Palu asah kemampuan personel dengan latihan di dalam air

"Kami mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat beraktivitas, baik menggunakan transportasi darat, udara maupun laut, karena ancaman keselamatan selalu ada, kapan dan di mana saja bisa terjadi," kata dia.

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024