Sertifikasi dan volume ekspor karantina tumbuhan juga mengalami fluktuasi sejak tahun 2021 hingga 2023Jakarta (ANTARA) - Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Jakarta, Hasrul mengatakan Karantina DKI pada 2023 telah memberikan sertifikasi pelepasan impor sebanyak 42.000 kali di bidang karantina tumbuhan.
“Di bidang karantina tumbuhan, Karantina DKI telah memberikan sertifikasi impor sebanyak lebih dari 42.000 kali dengan volume lebih dari 5,6 juta ton,” ujar Hasrul di Jakarta, Selasa.
Dirinya juga melaporkan tren volume impor tercatat menurun, yakni sebesar 5,68 juta ton pada 2022, sementara pada 2023 tercatat sebesar 5,62 juta ton pada 2023.
“Sertifikasi dan volume ekspor karantina tumbuhan juga mengalami fluktuasi sejak tahun 2021 hingga 2023. Walaupun ada penurunan volume ekspor sebesar 7 persen, frekuensi ekspor meningkat sebesar 12 persen pada tahun 2023,” katanya.
Sementara untuk komoditas minyak sawit, menjadi komoditas ekspor karantina tumbuhan yang paling tinggi secara frekuensi dan volume yakni masing-masing 1.798 kali dan 347 ton.
Di sisi lain, capai nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mengalami peningkatan dari 85,76 pada Semester I menjadi 86,09 pada Semester II tahun 2023. Karantina DKI Jakarta juga berhasil mencatatkan PNBP sebesar 117 miliar rupiah atau sebesar 218 persen dari target tahun 2023.
Baca juga: Balai Karantina Palembang perketat lalu lintas hewan dan tumbuhan
Baca juga: Balai Karantina sosialisasi UU karantina hewan, ikan dan tumbuhan
Baca juga: Musnahkan komoditas ilegal, Mentan cegah potensi penyakit tumbuhan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024