Baidoa (ANTARA News) - Sejumlah pria bersenjata menembak mati seorang menteri Somalia di luar sebuah masjid, Jumat, di markas pemerintah sementara yang goyah di provinsi Baidoa dalam peristiwa yang seorang pejabat katakan sebagai "pembunuhan yang diorganisir".
Beberapa saksi mengatakan, sejumah pria bersenjata telah menembak Menteri Konstitusi dan Federalisme Abdalah Deerow Isaq saat ia meninggalkan (masjid setelah) shalat -- serangan yang diyakini akan meningkatkan ketegangan di negara Tanduk Afrika yang dilanda-kekerasan itu, yang banyak orang khawatirkan akan tergelincir ke arah perang.
"Sejauh ini kami tidak tahu siapa yang melakukannya. Mereka menembaknya saat ia meninggalkan masjid dan kemudian melarikan diri. Polisi sedang mencari orang-orang bersenjata itu," Menteri Informasi Mohamad Abdi Hayr mengatakan dari Baidoa, tempat kedudukan pemerintah sementara Somalia yang goyah.
"Itu tampaknya seperti pembunuhan yang diorganisir," katanya.
Dibentuk pada 2004 dalam upaya ke 14 untuk memulihkan pemerintah pusat ke Somalia sejak dipecatnya seorang diktator militer 1991, kekuasaan pemerintah itu telah ditantang oleh meningkatnya gerakan Islam yang merebut Mogadishu dan beberapa kota lainnya Juni.
Didukung oleh pengadilan Syariah yang dibentuk mulai pertengahan 1990-an untuk memulihkan ketertiban ke Mogadishu pada satu periode anarki dan kekerasan, gerakan Islam itu mengalahkan komandan perang yang didukung AS di Mogadishu dan sejak itu meluas ke kota lainnya.
Ketika tentara Ethiopia sekarang mengatakan akan berada di Somalia untuk mendukung pemerintah, dan Eritrea diyakini oleh banyak pihak akan mempersenjatai gerakan Islam itu, banyak orang Somalia memperkuat diri untuk konflik skala-penuh.
Seorang perawat di rumah sakit Baidoa mengatakan, Isaq, seorang mantan guru sekolah, mendapat empat luka di jantung dan dada.
"Para dokter berusaha untuk memeriksanya tapi ia telah meninggal," katanya melalui telepon. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006