... sejak dahulu dikenal mayoritas (secara) angka, tapi miskin keahlian dan minoritas (hal) teknis... "

Jakarta (ANTARA News) - "Umat Islam Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan untuk mengejar ketertinggalan di bidang politik, militer, ekonomi, teknologi, dan peradaban," kata Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Y Thohari, saat menjadi khatib shalat Ied 1434 Hijriah, di Jakarta, Kamis.

"Islam punya doktrin sukses, yaitu ajaran yang benar itu harus berhasil. Umat Islam harus mampu tunjukkan doktrin itu," kata Tohari, pada shalat di mesjid Cut Meutia, Jakarta, Kamis.

Semangat Idul Fitri kali ini, kata dia, harus menjadikan umat Islam Indonesia sebagai orang-orang yang kuat dan bukan sekedar mayoritas dalam jumlah.

"Umat Islam Indonesia sejak dahulu dikenal mayoritas (secara) angka, tapi miskin keahlian dan minoritas (hal) teknis. Padahal Islam sejak awal tidak mementingkan jumlah, tapi kualitas umat," kata dia.

Kelemahan penguasaan ilmu pengetahuan oleh umat Islam Indonesia, lanjut dia di Mesjid Cut Meutia itu, hanya menjadikan umat Islam sebagai konsumen produk dari bangsa-bangsa lain.

Dia mengatakan kelemahan itu diperparah dengan pemerintahan yang cenderung mengabaikan pendidikan rakyat.

"Pendidikan menjadi komoditas mahal yang sulit ditembus rakyat yang mayoritas miskin, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, pendidikan umat Islam (Indonesia) tertinggal," katanya di mesjid Cut Meutia itu.

Tohari menambahkan, semangat Idul Fitri akan mendaur-ulang manusia menjadi manusia fitrah dan mendorong umat Islam untuk mempunyai kualitas dihadapan Allah.

"(Umat) yang kuat bukan yang (berjumlah) banyak. (Tapi) dengan umat beriman yang kuat itu Islam akan menunjukkan keberhasilan dan kesuksesannya," kata dia.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013