Mukomuko (ANTARA) - Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Selasa, melanjutkan perjalanan untuk melakukan autopsi gajah sumatera (Elphas maximus Sumatrae) yang dilaporkan mati di dalam lokasi PT Bentara Agra Timber (BAT) di Kabupaten Mukomuko.

"Tim belum sampai ke lokasi karena kemarin hujan, setengah perjalanan tim ditarik mundur. Hari ini dicoba kembali ke lokasi," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.

Baca juga: BKSDA turunkan tim selidiki penyebab kematian gajah di Aceh Barat

BKSDA Bengkulu menurunkan timnya untuk melakukan pemeriksaan dan autopsi gajah sumatera yang dilaporkan mati di dalam lokasi PT Bentara Agra Timber (BAT), perusahaan yang memiliki izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam (IUPHHK-HA).

Ia mengatakan, BKSDA menurunkan timnya setelah menerima laporan dari petugas PT BAT yang menemukan bangkai gajah di dalam lokasi perusahaan tersebut.

"Benar ada laporan penemuan bangkai gajah, dan yang melaporkan petugas di PT BAT," ujarnya.

Baca juga: TNWK: Tim dokter cari tahu penyebab kematian gajah sumatra

Ia mengatakan, saat ini tim dari BKSDA Bengkulu sudah ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan autopsi terhadap gajah yang mati di dalam lokasi PT BAT.

"Pemeriksaan dan autopsi terhadap gajah yang mati tersebut dilakukan oleh dokter hewan dari BKSDA Bengkulu," ujarnya.

BKSDA Bengkulu membawa dokter hewan untuk mengidentifikasi dan menyelidiki penyebab kematian gajah sumatera tersebut.

Baca juga: BKSDA: Satu gajah sumatera ditemukan mati di Aceh Tenggara

Kemudian tim dari BKSDA juga akan melakukan identifikasi gajah yang mati itu apakah jenis betina atau jantan, termasuk umur gajah tersebut.

"Selain itu, tim dari BKSDA Bengkulu juga akan mengambil beberapa sampel organ gajah sumatera yang dibutuhkan seperti otak, hati, paru-paru, isi lambung, usus, dan jantung," katanya.

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024