Jakarta (ANTARA News) - Bank Permata pada semester pertama 2006 mencatat kenaikan kredit sebesar 18 persen dari Rp18,8 triliun pada 30 Juni 2005 menjadi Rp22,1 triliun pada 30 Juni 2006. "Namun demikian, diakui bahwa jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan periode-periode sebelumnya sehingga angka rasio kredit dari simpanan atau LDR turun menjadi 73,9 persen dari 78,1 persen pada 30 Juni 2005,"kata Direktur Utama Bank Permata Steward D Hall, di Jakarta, Jumat. Ia menambahkan 77 persen dari pinjaman tersebut dialokasikan pada segmen usaha kecil menengah dan pada sektor konsumer. Rasio kredit bermasalah atau NPL nett Bank Permata naik dari 1,9 persen pada semester I 2005 menjadi 3,2 persen. Dari segi neraca, total aset Bank Permata per 30 Juni 2006 mencapai Rp36,6 triliun atau naik 17 persen dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai Rp31,4 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak sampai akhir semester pertama 2006 mencapai Rp204,8 miliar yang artinya turun 35 persen dibanding periode sebelumnya. "Selain karena peningkatan investasi, penurunan laba juga disebabkan oleh kenaikan dana cadangan penghapusan aktiva produktif sebesar Rp131,8 miliar untuk memperbaiki proto folio kualitas aset,"katanya. Steward menjelaskan untuk komposisi aset, obligasi pemerintah naik 7 persen dari Rp4,9 triliun pada 30 Juni 2005 menjadi Rp5,3 triliun. Sedangkan surat berharga naik 2 persen dari Rp374 miliar menjadi Rp382 miliar. Demikian pula dengan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank Permata naik 23 persen menjadi Rp29,9 triliun. Untuk rasio kecukupan modal, Bank Permata juga mengalami sdikit penurunan dibandingkan periode sebelumnya menjadi 10,4 persen meski masih berada diatas ketentuan BI yaitu 8 persen.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006