Jayapura (ANTARA News) - Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono batal meresmikan jalan darat perbatasan Republik Indonesia (RI) - Papua New Guinea (PNG) di antara Kampung Skouw Sae, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura dengan Kampung Wutung, Provinsi Sandaun di Vanimo, PNG -- sekitar 60 kilometer arah timur Jayapura. "Kita sudah siap memasukkan program peresmian itu, tapi Pemerintah PNG meminta penundaan acara tersebut," kata Juru Bicara Presiden, Dino Patti Djalal, di Jayapura, Jumat. Menurut dia, pemberitahuan pembatalan sudah disampaikan melalui surat Perdana Menteri PNG, Michael Somare, kepada Presiden Yudhoyono sekitar satu pekan yang lalu. Dino membantah alasan penundaan acara itu karena faktor keamanan di wilayah tersebut. "Ini lebih karena aspek teknis dan administrasi dari Pemerintah PNG," katanya. Sebelumnya, Presiden Yuddhoyono dijadwalkan meresmikan jalan darat ke perbatasan RI-PNG itu pada Sabtu (29/7) besok. Presiden Yudhoyono bersama Ibu Negara berkunjung ke Provinsi Papua sejak Rabu (26/7), dengan mata acara antara lain menghadiri acara di Wamena dan melakukan panen ubi di Kabupaten Yahukimo -- Jumat (28/7). Sementara di Gedung Negara, Jayapura, pada Jumat malam presiden mengadakan pertemuan dengan Muspida Jayapura dan Majelis Rakyat Papua, namun isi pertemuan belum diketahui sampai saat ini karena acara digelar tertutup. Turut mengikuti kegiatan presiden, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Menneg Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Syaefullah Yusuf, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menteri Pertanian Anton Aprijantono, Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, Menteri Sosial Bachtiar Chamzah, Menteri Dalam Negeri M. Ma`ruf, Gubernur Papua Barnabas Suebu, dan Ketua Majelis Rakyat Papua Agus Alua Alue.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006