... mubaligh itu jangan sampai memperkeruh keadaan... "

Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau meminta para khatib shalat Iedul Fitri 1434 Hijriah di sana jangan berkhutbah dengan tema atau bernuansa politik.

"Seorang mubaligh itu jangan sampai memperkeruh keadaan. Harus yang bisa mendinginkan dan jangan sampai membuat masalah menjelang kegiatan politik berupa Pilkada Riau," ujar Humas Kanwil Kemenag Riau, Mansur, Rabu.

Seorang mubaligh, menurutnya, jangan sampai terlalu banyak berbicara tentang politik, melainkan menyampaikan ceramah agama yang umum dan menyentuh hati masyarakat dalam perayaan Lebaran.

Seperti kisah-kisah kedua orangtua yang ada dan tiada dalam hari raya Idul Fitri, kemudian cerita mengenai anak yatim dan piatu, para janda-janda yang ditingal mati suami, kaum duafa serta fakir dan miskin.

"Berbagai cerita atau kisah-kisah saat masa Rasulullah masih hidup dan membandingkan dengan zaman sekarang, itu lebih menarik dengan mengambil subjek janda dan anak yatim," katanya.

Pemerintah Kota Pekanbaru telah menetapkan 237 lokasi shalat Iedul Fitri 1434 Hijriah, berupa masjid dan lapangan terbuka hijau di seluruh kota untuk mendukung kelancaran umat muslim.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013