Jakarta (ANTARA News) - Kepala Posko Keamanan Stasiun Gambir Kompol Kasmono meminta pemudik tidak khawatir berlebihan dalam menyikapi isu bahan peledak di Stasiun Gambir menyusul temuan tas pada Selasa (6/8/13).
"Jangan sampai berprasangka berlebihan terhadap kejadian kemarin di ATM Bank BNI. Itu merupakan tas calon penumpang yang ketinggalan. Bisa jadi sang pemilik terburu-buru hingga lupa dengan barang bawaannya," kata Kasmono di Stasiun Gambir, Rabu.
Meski begitu, dia menyarankan kepada siapa saja yang menemukan barang-barang terindikasi sebagai bom untuk segera melaporkannya kepada petugas keamanan setempat agar cepat ditangani dan ditindaklanjuti oleh tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak).
Sebelumnya, pada Selasa siang (6/8) orang-orang yang ada di Stasiun Gambir sempat gempar setelah ada salah seorang yang menemukan tas ransel berwarna hitam di kios Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BNI.
Terdapat kecurigaan tas tersebut berisi bahan peledak yang membahayakan.
Polisi juga sempat mensterilkan kawasan itu dalam radius 20 meter untuk menghindarkan terjadinya korban.
Saat dikonfirmasi, Kompol Kasmono mengatakan belum mengetahui siapa pemilik tas ransel yang semula diduga berisi bahan peledak itu.
Menurut Kasmono, kekhawatiran khalayak umum terhadap bom wajar terjadi setelah sebelumnya pada Minggu (4/8) terjadi peledakan bom di Wihara, Kebon Jeruk, Jakarta.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013