Endang Ardiati, warga Warung Jati Timur, misalnya, tetap memilih santan kelapa karena rasanya yang lebih enak dan lebih gurih dibandingkan santan instan.
"Kalau pakai santan instan rasanya agak hambar. Jadi rasa opor ayam untuk Lebaran lebih sedap kalau pakai santan kelapa asli," katanya di Jakarta, Rabu.
Karena itu, meskipun harga kelapa di Pasar Minggu mencapai Rp15.000 per butir, dia tetap memilih menggunakan santan dari kelapa asli.
Nuraini, warga Kebon Jeruk, juga lebih memilih santan dari kelapa asli. Menurut dia, santan dari kelapa asli lebih kental dan manis sehingga hasil masakannya lebih enak.
"Kalau kepepet baru saya pakai santan instan. Tapi kalau untuk Lebaran, saya tetap mencoba cari kelapa dulu untuk diambil santannya," ujarnya.
Sementara itu, Ade, pedagang kelapa di Pasar Pisang, Palmerah, Jakarta Selatan mengatakan harga kelapa yang dia jual mengalami kenaikan menjadi Rp8.000 per butir.
"Tadi pagi saya masih jual Rp7.000 per butir. Karena stok menipis, harga saya naikkan," tuturnya.
Ade mengatakan pada hari biasa dia bisa menjual kelapa hingga 250 butir dengan harga Rp5.000 hingga Rp5.500 per butir.
Untuk persiapan Lebaran, dia sudah mendapat kiriman kelapa dari Lampung sebanyak 1.600 butir pada Selasa (6/8).
"Stok semakin tipis sementara pasokan tidak akan datang lagi karena penyeberangan sudah ditutup. Sekarang saya hanya punya stok kelapa kira2 200 butir saja," katanya.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013