Dhaka (ANTARA) - Pemerintah Bangladesh memperketat keamanan di ibu kota Dhaka pada Malam Tahun Baru, sepekan menjelang pemilihan umum yang akan digelar di negara Asia Selatan itu.

Aparat keamanan terlihat berjaga-jaga di beberapa kawasan ibu kota itu pada Minggu (31/12) untuk menjamin keamanan pada malam terakhir 2023.

Seorang pejabat senior Kepolisian Metropolitan Dhaka (Dhaka Metropolitan Police/DMP) mengatakan kepada Xinhua bahwa ribuan personel, termasuk anggota pasukan elit antikejahatan Batalion Aksi Cepat (RAB), dikerahkan untuk menjaga institusi-institusi negara di kota itu.

Pos-pos pemeriksaan yang dilengkapi dengan tim penjinak bom telah didirikan di jalan-jalan, kata seorang pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, dia mengatakan bahwa mereka mendirikan pos-pos pemeriksaan di semua titik strategis di Dhaka.

Pasukan pemukul dan tim bergerak akan berpatroli di area-area rawan sepanjang waktu untuk mencegah insiden yang tidak diharapkan, kata dia.

Selain itu, anggota paramiliter Garda Perbatasan Bangladesh (BGB) telah dikerahkan di Dhaka untuk membantu menegakkan hukum dan ketertiban.

Pemilu Bangladesh dijadwalkan akan digelar pada 7 Januari di tengah pemboikotan sejumlah partai oposisi, termasuk Partai Nasionalis Bangladesh (BNP).

Demi keamanan, penegakan hukum dan ketertiban di Dhaka, orang-orang tidak diizinkan berkerumun di persimpangan jalan, jalan layang, jalan raya, dan tempat-tempat umum, kata Komisaris DMP Habibur Rahman dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (30/12).

Petasan, mercon, dan lentera dilarang dalam perayaan tahun baru di ibu kota, menurut rilis tersebut. Semua bar di Dhaka tidak boleh buka setelah pukul 18.00 waktu setempat pada Minggu.

Dari Minggu pukul 18.00 hingga Senin (1/1) pukul 05.00 waktu setempat, semua jenis senjata api berlisensi tidak boleh dibawa ke hotel, restoran, atau pertemuan publik di Dhaka, kata pernyataan tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024