Bandung (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Kota Sumedang, Jawa Barat.

“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi – Tanjungsari,” kata Kepala PVMBG Kementerian ESDM Hendra Gunawan dalam keterangan yang diterima di Bandung, Minggu.

Badan Geologi melaporkan Kabupaten Sumedang dekat dengan lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh morfologi yang merupakan dataran hingga dataran bergelombang, setempat lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api (breksi gunung api, lava, tuff) dan endapan danau.

Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

“Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombakan gunung api yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi,” katanya.

Pada 31 Desember 2023 pukul 20.34 WIB. BMKG mencatat gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Sumedang. Gempa Bumi itu berpusat pada 6,85 Lintang Selatan, 107,93 derajat Bujur Timur atau sekitar 1,5 kilometer timur Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada kedalaman 5 kilometer.

Laporan sementara dari BPBD Jawa Barat, kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan bencana berupa kerusakan rumah penduduk di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler, Kampung Rancapurut, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan.

Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di Kota Sumedang pada skala intensitas III - IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

Data Badan Geologi mengungkapkan sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada kawasan rawan bencana gempa menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi itu tidak menimbulkan tsunami karena episentrum berada di darat.

Baca juga: BMKG: Gempa dangkal guncang wilayah Sumedang jelang Tahun Baru 2024
Baca juga: Sumedang kembali diguncang gempa tektonik
Baca juga: Basarnas pantau daerah terdampak gempa Sumedang

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023