Jakarta (ANTARA News) - Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu menyatakan kesiapanya untuk menjadi mediator islah (perdamaian) atas konflik internal antara serikat pekerja Jamsostek (SPJ) dan Dirut PT Jamsostek Iwan Pontjowinoto, kata Ketua FSP BUMN Bersatu FX Arief Puyuono. "Jajaran pengurus FSP BUMN Bersatu telah bertemu dengan Dirut PT Jamsostek Iwan Pontjowinoto dan mengontak Ketua Umum SPJ Abdul Latief Algaf bahwa keduanya memberikan sinyal untuk islah," katanya menjawab pers di Jakarta, Jumat. Seusai berdialog antara jajaran FSP BUMN Bersatu dan Dirut PT Jamsostek itu, Arief menilai, konflik yang terjadi di Jamsostek sudah mengarah ke politis yakni tuntutan mundur Dirut PT Jamsostek dari SPJ, karena hanya alasan masalah gaya kepemimpinan Dirut. "Serikat pekerja atau buruh dalam melakukan tuntutan harus bersifat murni yaitu meningkatkan kesejahteraan dan hak-hak pekerja, bukan menuntut mundur Dirut," katanya. Karena itu, PSP BUMN Bersatu bersedia menjadi mediator, yakni akan mengadakan pertemuan dengan SPJ guna menentukan langkah islah dengan Dirut PT Jamsostek, pada minggu depan. "Kami berharap, dengan islah nantinya baik SPJ dan direksi PT Jamsostek mampu bekerjasama dengan baik dan transparan dalam upaya meningkatkan pelayananan kepada peserta Jamsostek serta pencapaian target keuntungan sesuai direncanakan," katanya. Arief menyatakan, sesuai laporan neraca keuangan Juni 2006 kepada BPK bahwa PT Jamsostek telah mencatat laba bersih Rp630 miliar, sedang target laba bersih selama Januari-Desember 2006 sebesar Rp686 miliar. "Dilihat dari laba bersih pada Juni 2006 berarti kinerja Dirut Jamsostek cukup baik, serta sesuia laporan dirut bahwa mulai 2006 telah dinaikkan bunga simpanan jaminan haru tua (JHT) bagi peserta menjadi 10 persen per tahun yang dihitung setiap bulan," katanya. Selaian itu, kata Arief, PT Jamsostek mulai tahun 2007 menerbitkan kartu peserta jamsostek secara "on line", sehingga setiap saat para peserta tau pekerja dapat memantau tentang iuran program Jamsostek sudah dibayarkan oleh manajemen dan saldo JHT.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006