Hendra/Yonathan sebetulnya berpeluang untuk memenangkan pertandingan dalam dua game langsung saat kedudukan match point 20-18. Akan tetapi, kesalahan demi kesalahan dilakukan keduanya dan terpaksa terjadi deuce.
"Ini adalah kebiasaan jelek kami, kalau poin kritis kami sering panik. Selain itu, lawan kami bermain lebih stabil," ujar Yonathan, dikutip dari badmintonindonesia.org.
"Kami terlalu terburu-buru mau mematikan bola, terutama saat poin-poin kritis, ini sering terjadi pada kami. Kedepannya, kami harus bisa lebih tenang. Selain itu, soal stamina juga menjadi salah satu hal yang harus ditingkatkan. Stamina sangat berpengaruh pada konsentrasi di lapangan, pukulan-pukulan juga jadi lebih akurat," tambah Hendra menjelaskan.
Terhenti di putaran pertama Kejuaraan Dunia 2013, Hendra/Yonathan tak ingin larut dalam kekecewaan. Keduanya ingin langsung fokus pada turnamen selanjutnya.
Habis ini latihan lagi untuk turnamen selanjutnya. Kemungkinan kami akan bertanding di Japan Terbuka Superseries," tutur Hendra.
Indonesia masih memiliki tiga wakil di ganda putra. Pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Angga Pratama/Rian Agung Saputro dan Markis Kido/Alvent Yulianto Chandra mendapat bye di babak pertama dan langsung bertanding di putaran kedua yang akan berlangsung besok, Rabu (7/8).
Terhenti di putaran pertama Kejuaraan Dunia 2013, Hendra/Yonathan tak ingin larut dalam kekecewaan. Keduanya ingin langsung fokus pada turnamen selanjutnya.
Habis ini latihan lagi untuk turnamen selanjutnya. Kemungkinan kami akan bertanding di Japan Terbuka Superseries," tutur Hendra.
Indonesia masih memiliki tiga wakil di ganda putra. Pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Angga Pratama/Rian Agung Saputro dan Markis Kido/Alvent Yulianto Chandra mendapat bye di babak pertama dan langsung bertanding di putaran kedua yang akan berlangsung besok, Rabu (7/8).
Pewarta: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013