Bogor (ANTARA News) - Pemudik bersepeda motor yang membawa beban berlebihan pada Selasa terjaring Operasi Ketupat Lodaya yang digelar Polres Bogor di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Belasan pemudik sepeda motor ini terjaring saat melintas di perempatan lampu merah Pos Polisi Gadog, dan mereka langsung diminta minggir untuk mendapatkan arahan dari Kapolres Bogor AKBP Asep Syafrudin di Pos Polisi Gadog.
"Operasi ini sifatnya kemanusiaan, pemudik yang kita berhentikan bukan untuk ditilang. Mereka kita berikan teguran dan arahan agar mereka berhati-hati saat berkendara," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Muhammad Chaniago disela operasi.
Operasi yang digelar sekitar pukul 16.00 WIB ini dihadiri langsung oleh Wakil Kepala Polisi Daerah Jawa Barat Brigjen Rycko Amelza Dahniel, serta Wakil Kepala Kors Lantas Mabes Polri, Birgjen Pol Agung Budi Maryoto dan sejumlah jajaran dari Polda Jabar dan Mabes Polri.
Kapolres dalam arahanya meminta kepada pemudik sepeda motor untuk mengutamakan keselamatan diri dengan berhati-hati saat berkendaraan.
"Apalagi ada yang membawa anak kecil, jangan ngebut saat dijalan, ikuti rambu-rambu dan upayakan untuk beristirahan saat lelah," kata Kapolres.
Operasi ini sempat mengagetkan sejumlah pemudik sepeda motor, mereka mengira akan terkena tindakan langsung oleh petugas kepolisian yang bertugas.
Namun, setelah diberikan arahan untuk dipersilahkan masuk ke Pos Polisi, pemudik merasa lega karena tidak dikenai penindakan.
Wandi (34) pemudik asal Sawangan Depok ini berangkat dengan istri Sri (27) dan anak mereka yang masih bayi berusia enam bulan.
Wandi awalnya cemas saat dirinya diberhentikan oleh petugas polisi. Ia mengakui barang bawaanya melebihi kapasitas, dan juga membawa serta anaknya yang masih bayi.
"Saya kira kena razia, ternyata hanya diberikan arahan agar kita lebih hati-hati, apalagi saya bawa bayi," katanya.
Wandi mengaku sudah sering mudik ke kampung halamannya di Bandung dengan sepeda motor. Tapi tahun ini pertama kali ia mudik dengan membawa serta anak perempuannya yang masih bayi.
Ia dan istrinya berangkat dari Sawangan pukul 07.00 WIB, karena berangkat bersama bayi ia berjalan santai selama di perjalanan.
"Kalau masih berdua dulu 5 jam sudah sampai Bandung, tapi karena ini bawa bayi saya jalannya santai dan hati-hati," katanya.
Selain membawa bayi, Wandi juga membawa dua tas travel bag yang ditaruh di depan motor automatic miliknya.
Sejumlah pengendara lainnya yang ditegur petugas ada yang membawa barang bawaan dalam kardus berukuran besar dan ditaruh dibagian belakang kendaraan, dan beberapa orang lainnya ada yang membawa anaknya yang masih balita.
Kasat AKP Muhmmad menambahkan, dalam operasi ini pihaknya lebih mengedepankan upaya persuasif dan perentif.
"Ini operasi kemanusiaan jadi kita lebih kedepankan persuasif dan preventif," ujarnya.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013