Laporan penguasaan Bandara Militer Minnig itu, yang terletak di jalan antara Aleppo dan Kota Turki Gaziantep, setelah pengepungan selama delapan bulan, menandai kemenangan simbolis penting bagi oposisi, menyusul serangkaian kekalahan dari pasukan Presiden Bashar al-Assad di Suriah tengah, kata sumber tersebut.
"Bandara ini telah sepenuhnya dibebaskan. Sisa-sisa kelompok Assad sekarang sedang dikejar," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh sembilan brigade yang mengambil bagian dalam operasi tersebut, termasuk al Qaeda yang terkait dengan Negara Islam di Irak dan Levant serta kelompok garis keras Islam Brigade Tawhid.
Mohammad Nour, seorang aktivis di Jaringan Sham News, sebuah kelompok pemantau oposisi, mengatakan bandara tersebut sebagian besar jatuh ke tangan kelompok oposisi dalam dua bulan terakhir.
Dia menambahkan bahwa sekitar 70 tentara telah bertahan pada satu bagian kecil markas komando, yang hancur pada hari Senin setelah pelaku bom bunuh diri yang mengendarai kendaraan lapis baja pengangkut personel menabrakkan dirinya ke bangunan itu.
"Sebagian besar pembela yang tersisa tewas dalam serangan bunuh diri itu. Sisanya melarikan diri menggunakan tiga tank, yang salah satunya dihancurkan oposisi," kata Nour.
Pasukan Bashar bulan lalu mencoba untuk mencegah jatuhnya Bandara Militer Minnig dengan meluncurkan serangan kendaraan lapis baja dari Aleppo, yang didukung oleh gerilyawan Hizbullah yang berbasis di dua desa Syiah dekat kota itu, untuk mengusir pemberontak dari wilayah pedesaan utara, menurut sumber-sumber oposisi di utara.
Pasukan loyalis membuat serangan awal ke pedesaan di utara, tapi mereka mundur setelah pemberontak menerima kiriman senjata baru, termasuk rudal anti-tank, kata sumber, seperti yang dilaporkan Reuters.
Penerjemah: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013