Jakarta (ANTARA News) - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengingatkan Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewaspadai dua potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat selama liburan Idul Fitri, yakni kebakaran dan perampokan.
"Perlu diwaspaadai dua gangguan kamtibmas di Ibu Kota saat liburan, yakni kebakaran dan perampokan," kata Neta S Pane melalui keterangan pers di Jakarta, Selasa.
Ia menyebutkan musibah kebakaran kerap terjadi di pemukiman padat penduduk dan perampokan menimpa rumah mewah di wilayah Jakarta.
Berdasarkan data lima tahun terakhir, IPW mencatat musibah kebakaran di Jakarta selama liburan Lebaran mengalami peningkatan. Neta menyebutkan kebakaran kerap terjadi di kawasan padat penduduk, seperti kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
"Agak aneh memang, selama Ramadhan dan Lebaran, frekuensi kebakaran di Jakarta selalu meningkat dibanding bulan lainnya," ujar Neta.
Jumlah kebakaran saat Ramadhan 2010 sebanyak 54 kasus, 141 kasus pada 2011 dan 139 kasus kebakaran pada 2012.
Neta mengungkapkan musibah kebakaran terbesar saat api melalap 150 rumah di Pondok Bambu, Jakarta Timur dan 300 rumah terbakar di Kapuk Muara, Jakarta Utara.
Menurut Neta, kebakaran besar terjadi saat penghuni sedang mudik ke kampung halaman, ketika rumah dalam kondisi kosong.
Selain kebakaran, Neta menekankan pihak Polda Metro Jaya meningkatkan pengawasan terhadap potensi perampokan rumah mewah kosong di kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Aksi kejahatan pencurian selama libur Lebaran tahun 2011 di Jakarta mencapai 187 kasus dan 2012 terjadi 191 kasus.
Namun, peristiwa perampokan selama Ramadhan 2013 terlihat menurun menjadi 18 kasus.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013