Washington (ANTARA News) - Partai Republik, Selasa WIB ini, mengancam dua jaringan televisi AS tak akan bisa menyiarkan debat perdana partai tersebut jika mereka tak menggubris larangan menayangkan dokumenter Hillary Clinton.


NBC Entertainment merencanakan menayangkan miniseri Hillary, sedangkan CNN tengah membuat film dokumenter mengenai mantan menteri luar negeri yang akan menjadi calon presiden potensial dari Demokrat pada Pemilu 2016 itu.


"Sebagai perusahaan Amerika, Anda punya hak untuk menayangkan program pilihan Anda," tulis Ketua Komite Nasional Republik Reince Priebus kepada Presiden CNN Jeff Zucker dan Kepala NBC Entertainment Robert Greenblatt.


Tapi sebagai warga negara Amerika, sambung Priebus, banyak orang Amerika yang terkejut dengan sikap dua jaringan televisi ini yang secara samar-samar mempromosikan seseorang untuk Pemilu 2016.


Clinton, mantan ibu negara dan senator AS yang beralih menjadi diplomat utama AS yang mendapat pujian luas dipandang sebagai calon berikutnya Demokrat untuk kursi presiden.


Dia belum menyampaikan pengumuman apapun mengenai rencana politiknya namun surat dari Republik itu menunjukkan partai ini gugup oleh majunya Clinton yang kalah tipis pada penominasian calon presiden kubu Demokrat dari Barack Obama pada 2008.


Kepada Zucker, Priebus menyebut CNN telah melakukan favoritisme politik dengan menayangkan dokumenter Hillary Clinton.


Priebus menyebut aksi kedua jaringan televisi itu dalam mempromosikan Hilary sebagai mengganggu dan mengecewakan.


CNN meminta Republik tidak mengeluarkan keputusan prematur mengenai proyek dokumenter Hillary karena proyek tersebut masih pada tahap awal pembuatan.


Sedangkan NBC hanya mengeluarkan pernyataan singkat bahwa "NBC News sama sekali independen dari NBC Entertainment dan tidak ada keterlibatan apa pun dalam proyek ini."


Juli lalu NBC Entertainment mengumumkan akan memproduksi "Hillary", miniseri empat babak yang dibintangi aktris Diane Lane.


Sedangkan divisi film CNN mengungkapkan akan memproduksi dokumenter Hillary bersama sutrada peraih Oscar Charles Ferguson yang akan tayang di bioskop pada 2014 sebelum kemudian disiarkan di televisi kabel ini, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013