Kabupaten Bandung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat sebanyak 75 bangunan mengalami kerusakan akibat bencana alam angin puting beliung di Kabupaten Bandung pada Jumat (29/10) pukul 17.30 WIB.

Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat menyatakan 75 bangunan yang rusak akibat bencana angin puting beliung di tiga wilayah kecamatan berbeda, yakni di Kecamatan Cimenyan sebanyak 59 unit, Kecamatan Ciparay 15 unit dan satu unit bangunan rusak di Kecamatan Arjasari.

“Dari beberapa laporan yang masuk, untuk khusus wilayah Kabupaten Bandung, terdampak itu ada di tiga kecamatan dengan 69 terdampak dari kejadian ini,” kata Hadi saat ditemui di Kabupaten Bandung, Sabtu.

Meskipun tidak menyebabkan korban jiwa dalam musibah bencana alam angin puting beliung di wilayah tersebut, terdata 16 kepala keluarga dengan 69 jiwa terdampak dan kerugian materiil mencapai puluhan juta rupiah.

“Kami sudah menerjunkan personel dari semalam setelah kejadian, kebetulan kami menyisir di wilayah Kecamatan Cimenyan, khususnya di area Dago Pakar. Kebetulan area ini lumayan terdampak,“ katanya.

Baca juga: Diterjang puting beliung, ratusan rumah di Kabupaten Bandung rusak

Baca juga: BMKG Bandung sebut pancaroba berpotensi timbulkan angin puting beliung

Hadi menjelaskan dari hasil pendataan rumah warga terdampak angin puting beliung, sebagian besar kerusakan di bagian atap rumah seperti asbes yang lepas serta beberapa unit bangunan tertimpa pohon tumbang.

“Sebenarnya kalau bencana seperti kan memang yang berpotensi terdampak angin itu memang sebagian besar adalah pohon dan bangunan ya. Itu yang paling terdampak, sehingga sangat penting juga mengetahui kekuatan pohon,” kata dia.

Ia menambahkan, petugas BPBD telah melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah daerah dan relawan setempat, guna membantu mengevakuasi puing-puing bangunan terdampak dan pohon tumbang yang memutus akses jalan.

“Kami didukung juga oleh Diskar PB Kota Bandung dan juga ada dukungan dari relawan Muhammadiyah Disaster Manamegement Center (MDMC) dengan membawa peralatan pemotong kayu untuk melakukan upaya-upaya pembersihan dan pemotongan kayu yang menimpa jalan ataupun bangunan,” kata Hadi.

Meskipun tidak terjadi korban luka maupun jiwa, namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena bencana serupa berpotensi terjadi kembali.

Lanjut dia, bencana angin puting beliung seperti ini dikarenakan peralihan musim kemarau ke hujan, biasanya terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang dan petir sehingga bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

“Sebenarnya yang perlu dilakukan masyarakat harus segera mencari tempat-tempat berlindung. Yang rumahnya bukan rumah semi-permanen, sebaiknya yang memang rumahnya juga kokoh,” katanya.

Baca juga: BPBD Bandung inventaris dampak angin puting beliung Cimenyan

Baca juga: Puluhan rumah di Cicalengka Bandung rusak diterpa angin kencang

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023