Berlin (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Jerman mempublikasikan satu laporan yang mengungkapkan sebuah program doping dukungan pemerintah Jerman Barat pada 1970-an, untuk kemudian memaksa dilakukannya penyelidikan, demikian AFP.


Isi dari laporan itu dibocorkan oleh Sueddeutsche Zeitung dan para politisi meminta dokumen itu disebarkan ke masyarakat.


Menurut laporan tersebut, doping menjadi sistematik setelah pembentukan Institut Ilmu Olah Raga (BISp) pada Oktober 1970 yang berada di bawah kewenangan kementerian dalam negeri.


Institut ini mengumpulkan para elite ilmu olah raga dan federasi-federasi olah raga yang selama berdekade-dekade melakukan uji terhadap substansi-substansi peningkat kinerja seperti anabolic steroid dan erythropoetin pemacu darah (EPO).


Laporan itu juga termasuk kecurigaan-kecurigaan yang berkaitan dengan sepak bola selama era 1970-an.


Menurut sebuah surat resmi dari FIFA, didapat temuan tiga nama anggota timnas Jerman Barat yang memperkuat final Piala Dunia 1966 melawan Inggris.


Laporan itu mengantarkan pada peran yang dimainkan Joseph Keul, seorang ilmuwan yang berwenang dalam penyiapan medis untuk tim Olimpiade Jerman Barat sejak 1960 dan mensupervisi riset untuk BISp saat didirikan satu dekade kemudian.


"Peran BISp dalam riset substansi peningkat penampilan di Republik Federal Jerman adalah sentral. Itu meyakinkan bahwa semua riset yang disubsidi negara berakhir di bawah kendali Keul," kata laporan itu.


Keul meninggal dunia pada 2000.


Berdasarkan wawancara dengan lebih dari 50 saksi, tim dari Universitas Humboldt selama tiga tahun mengadakan penelitian setebal 800 halaman berjudul "Doping di Jerman dari 1950 Sampai Sekarang."


Thomas Bach yang mengetuai Komite Olimpiade Nasional Jerman dan menjadi kandidat pengganti Jacques Rogge sebagai ketua Komite Olimpiade Internasional, menyambut publikasi laporan ini.


"Kami akan menganalisisnya dan mendiskusikan implikasi-implikasinya," kata dia seperti dikutip AFP.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013