Konsep lembaga zakat itu harus kreatif..."

Jakarta (ANTARA News) - Badan pengelola zakat Rumah Zakat berpendapat zakat dewasa ini bisa menjadi gaya hidup.

"Konsep lembaga zakat itu harus kreatif, bagaimana caranya supaya zakat bisa menjadi lifestyle masyarakat," kata K. Ariffianto, Kepala Regional Jakarta-Banten Rumah Zakat, saat ditemui ANTARA News di kantor perwakilan Rumah Zakat Jakarta di Matraman.

Gaya hidup yang dimaksud Ariffianto adalah memberikan kemudahan bagi para muzaki, orang yang berkewajiban untuk membayar zakat, yang tidak sempat mendatangi langsung lembaga zakat karena kesibukan yang dimiliki.

"Zakat bukan sekedar kewajiban, tetapi lebih dari itu," tambahnya.

Memberikan kemudahan untuk membayar zakat juga dilontarkan oleh Ketua Umum Badan Zakat Nasional (Baznas) Prof. Dr. Didin Hafidhuddin.

Kemudahan-kemudahan itu diaplikasikan oleh lembaga zakat, seperti Baznas dan Rumah Zakat, dengan membuat layanan Jemput Zakat. Ariffianto menjelaskan, dengan menelepon ke kantor cabang yang terdekat dengan lokasi penjemputan, muzaki tidak perlu datang ke langsung ke lembaga zakat.

"Walaupun sibuk tetap bisa zakat. Lokasi pertemuan pun tidak harus di rumah, bisa di kantor misalnya," katanya.

Selain menyediakan jasa Jemput Zakat, lembaga zakat pun biasanya mengadakan pembayaran zakat melalui pembayaran online dan bekerja sama dengan bank. Sistem pembayaran online itu membuat kantor Rumah Zakat siang ini tidak dipadati muzaki, meski telah memasuki hari ke-27 bulan Ramadhan.

"Hingga siang ini, sekitar 5-6 orang yang datang. Kebanyakan yang transfer atau jemput zakat," kata Ariffianto.

Eva Nur Janah, petugas penerima donasi Rumah Zakat kantor cabang Menara Thamrin pun membenarkan hal tersebut. Selain bulan Ramadhan, kebanyakan muzaki pun membayar zakat secara online.

"Kalau zakat fitrah umumnya mereka datang langsung," ceritanya dan menambahkan prediksi jumlah orang yang membayar zakat langsung ke kantornya akan bertambah mendekati hari raya Idul Fitri.

Ariffianto menjelaskan, kebanyakan yang datang langsung membayar zakat merupakan donatur-donatur baru. Selain membayar zakat, mereka umumnya juga bertanya fasilitas-fasilitas apa yang dimiliki oleh lembaga zakat.

Rumah Zakat optimistis dapat mengumpulkan Rp146 milyar zakat se-Indonesia selama bulan Ramadhan ini. Kantor perwakilan di Matraman, Rumah Zakat pusat ada di Bandung, hingga hari ini telah mengumpulkan Rp1,5 milyar.

Berbeda dengan Rumah Zakat, Baznas mengalami peningkatan jumlah orang yang membayar zakat di bulan Ramadhan. Zakat pun tidak terbatas pada zakat fitrah, tetapi juga zakat penghasilan, infak, dan sedekah.

"Hari biasa per hari sekitar lima orang. Bulan Ramadhan, bisa 10-50 orang per hari yang datang langsung ke Baznas," kata Rusmadiah, petugas konter Baznas di Kebon Sirih kepada ANTARA News.

Kemudahan dalam membayar zakat pun tidak menyurutkan Melia Oktarina untuk datang langsung ke Baznas untuk membayar zakat mal.

"Kebetulan kantor saya di bilangan Thamrin jadi gampang ke sini. Lebih yakin aja kalau datang langsung. Lebih afdal karena ada akadnya," kata Melia yang belum pernah berzakat secara online ini. (*)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013