"Realisasi pengadaan itu 75 persen dari target yakni 38.745 ton," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara Arif Mandu di Medan, Jumat.
Meski belum mencapai target, Arif menilai penyerapan tersebut sudah cukup baik mengingat harga beras yang tinggi dan frekuensi panen yang tidak sebanyak sebelumnya.
Petani bisa menjual beras dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp9.950 per kilogram yakni sekitar rata-rata Rp12 ribu-an per kilogram.
Untuk itu, pada tahun 2024, Arif menegaskan bahwa Perum Bulog Kanwil Sumut akan lebuh memaksimalkan panen raya.
Dia menyebut, panen itu kemungkinan terjadi setelah Februari 2024.
"Mudah-mudahan bulan Maret atau April 2024 ada panen raya," kata Arif.
Jika panen raya terjadi, pasokan beras akan semakin berlimpah sehingga Arif yakin harganya tidak terlalu tinggi.
"Dengan begitu, penyerapan bisa lebih maksimal," tutur dia.
Sementara untuk penjualan komoditas secara komersial pada 1 Januari-28 Desember 2023, termasuk beras, Bulog Sumut mencatatkan realisasi Rp355,846 miliar atau 89,23 persen dari target Rp398,813 miliar.
Rinciannya, penjualan beras komersial sebanyak 27.068 ton atau senilai Rp322,667 miliar, lalu gula Rp25,233 miliar (1.830 ton), minyak goreng Rp7,314 miliar (519 kiloliter) dan komoditas lain Rp632 juta (54 ton).
Realisasi penjualan komoditas komersial oleh Bulog Sumut menjadi yang terbaik kesembilan dari 26 kantor wilayah Bulog di Indonesia.
Baca juga: Bulog Sumut: Stok beras Sumut cukup penuhi kebutuhan sampai awal 2024
Baca juga: Bulog Sumut sebut penyaluran bantuan beras Desember 2023 tuntas
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023