Paket bantuan yang diberikan merupakan bentuk pengakuan bahwa semua anak adalah bagian berharga dari generasi penerus bangsa dan berhak mendapatkan perhatian, juga perlindungan khusus

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyerahkan 188 paket bantuan kepada anak binaan Yayasan Ekoturin Indonesia di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, karena tingginya kasus anak putus sekolah, pekerja anak, dan perkawinan anak.

"Paket bantuan yang diberikan merupakan bentuk pengakuan bahwa semua anak adalah bagian berharga dari generasi penerus bangsa dan berhak mendapatkan perhatian, juga perlindungan khusus," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA Pribudiarta Nur Sitepu dalam keterangan, di Jakarta, Jumat.

Pemberian paket bantuan merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam melibatkan masyarakat, terutama anak-anak, dalam pembangunan berkelanjutan dan perlindungan terhadap hak-hak mereka.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Fenomena putus sekolah tidak bisa dianggap remeh

Ia juga mendorong pihak-pihak terkait terus bersatu dan bersinergi dalam memenuhi hak anak-anak Indonesia.

"Dengan bergandengan tangan, saya yakin kita bisa menjadikan Indonesia sebagai tempat di mana setiap anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, sehat, dan bahagia," kata Pribudiarta.

Kementerian PPPA menyerahkan paket bantuan kepada anak-anak binaan Yayasan Ekoturin Indonesia berupa tas, buku tulis, tumbler, dan kotak pensil.

Bantuan tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung pemenuhan hak atas pendidikan guna menciptakan perubahan positif dalam kehidupan anak-anak di Desa Ban. Selain itu terdapat 100 paket bantuan makanan tambahan berupa cookies berprotein tinggi.

Baca juga: Menteri PPPA serahkan 560 paket bantuan spesifik anak

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023