Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan industri perkapalan nasional ditargetkan mampu membangun kapal dengan kapasitas 85.000 deadweight tonnage (DWT) pada 2015.
"Selain itu, industri perkapalan juga ditargetkan mampu mereparasi kapal hingga 150.000 DWT serta dapat meningkatkan kemampuan mendesain dan merekayasa kapal," kata Budi Darmadi melalui siaran pers diterima di Jakarta, Senin.
Budi mengatakan industri perkapalan nasional akan menghadapi tantangan cukup besar seiring dengan persaingan global yang semakin ketat.
Untuk itu, modal dasar yang telah dimiliki industri perkapalan nasional perlu dikelola dengan baik dan dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi kepentingan pembangunan dan pemberdayaan industri dalam negeri.
Karena itu, Kementerian Perindustrian telah menyusun peta panduan (road map) pengembangan industri perkapalan nasional hingga tahun 2025. Dalam road map tersebut, fokus pengembangan industri perkapalan nasional adalah mengembangkan pembangunan kapal berkapasitas 300.000 DWT dengan tujuan untuk mengurangi impor kapal.
"Sasaran road map pengembangan industri kapal nasional yang telah dilakukan tahun 2012 adalah industri kapal nasional mempunyai kemampuan membangun kapal barang, kapal penumpang, kapal tanker dengan kapasitas 50.000 DWT," tutur Budi.
Selain itu, kata Budi, industri juga ditargetkan memiliki kemampuan untuk mereparasi kapal mencapai 150.000 DWT dengan pemberdayaan National Shipbuilding and Engineering Center (NASDEC).
Target lainnya yang tercantum dalam road map tersebut adalah industri perkapalan nasional akan mampu membangun kapal dengan kapasitas 200.000 DWT pada 2020 dan ukuran 300.000 DWT pada tahun 2025.
"Kami optimistis kemampuan produksi galangan kapal bisa meningkat dalam jangka waktu lima tahun kedepan," ujar Budi.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013