Jayapura (ANTARA) - Tokoh Adat Sentani di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, mengapresiasi massa iring-iringan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe (LE) melintas dengan aman dan tertib di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur.

Tokoh Adat Sentani Dantje Nere kepada ANTARA di Sentani, Jumat, mengatakan pihaknya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam prosesi penjemputan jenazah mantan Gubernur Papua LE di Kampung Harapan.

"Mendiang Lukas Enembe merupakan anak Kampung Harapan, sebagian masa remaja beliau hidup dan bertumbuh di kampung ini. Untuk itu sebagai bentuk penghormatan kami menjemput jenazah dengan budaya kami," katanya.

Menurut Dantje, mendiang Lukas Enembe banyak meninggalkan kesan bagi Kampung Harapan dan juga bagi Gereja yang ada disini.

Baca juga: Pangdam XVII/Cenderawasih: KNPB dalang kerusuhan di Jayapura

Baca juga: Ikemal Papua imbau warga Maluku tenang di masa perkabungan Enembe

"Tokoh adat, pemerintah kampung dan tokoh gereja bersama masyarakat menyambut jenazah LE dengan haru di Kampung Harapan, kami apresiasi massa pengiring karena sedikitpun tidak ada aksi pengrusakan karena budaya Papua dalam berkabung sudah kami pahami sebagai anak adat," ujarnya.

Dia menjelaskan masyarakat Papua yang menggunakan panah dan busur bukan untuk maksud jahat tetapi itu merupakan bagian dari budaya, terbukti saat prosesi penyambutan jenazah LE di Kampung Harapan berjalan aman dan damai.

"Orang Papua itu memiliki hati yang penuh dengan kasih, bila kita mengenal dan memahami budaya Papua maka saya yakin hal yang berlaku di Kampung Harapan juga berlaku di wilayah lain," katanya lagi.

Dia menambahkan pihaknya mengajak seluruh masyarakat Papua dan Nusantara menjaga kerukunan yang tercipta pada bulan Natal yang suci.

"Mari kita eratkan persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa dalam suasana berkabung di bulan suci Natal ini," ujarnya lagi.*

Baca juga: Keluarga Lukas Enembe minta maaf atas aksi pembakaran di Jayapura

Baca juga: Kapolresta: Pemakaman Lukas Enembe ditunda akibat hujan

Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023