“Kami itu kan dulu (membentuk) Sekabel Jokowi. Dulu kami masuk politik, mendukung beliau menjadi Presiden, kemudian sekarang Pak Jokowi sudah tidak ada di dalam kontestasi pilpres, sehingga kami tidak menentukan sikap,” kata Ketua DPP Asosiasi Sedulur Kayu dan Mebel (Sekabel) Setyo Wisnu Broto usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
Setyo mengatakan kehadiran Asosiasi Sekabel di Istana atas undangan Presiden. Mereka mengaku membahas tentang pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus industri kayu termasuk soal hilirisasi kayu.
Berkaitan dengan sikap politik, Setyo mengatakan bahwa secara organisasi pihaknya tidak menentukan sikap di Pilpres 2024. Pilihan politik akan ditentukan masing-masing individu pengusaha yang tergabung dalam Sekabel.
"Seperti kemarin beliau juga bicara ‘saya akan bisikin masing masing’. Nah ini di Sekabel juga kami akan bisikin masing-masing. Makanya kalau dulu kami deklarasi menghadirkan 20 ribu massa, di pilpres kali ini kami tidak melakukan deklarasi," ujarnya.
"Tapi kalau nanti arah politik seperti apa, kami nggak tahu, kami kan nggak pernah tahu akhirnya ada tiga pasangan calon dan salah satunya ini Gibran masuk di bursa. Kami hanya bisik-bisik asik, begitu," jelasnya lagi.
Namun demikian, Setyo secara pribadi melihat apa yang dilakukan Presiden sudah ada dalam jalur, dan menurutnya pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan apa yang sudah dilakukan Presiden Widodo.
Saat ditanya mengapa Sekabel yang dulu membentuk organisasi relawan Sekabel Jokowi kini tidak membentuk Sekabel Anak Jokowi, Setyo berseloroh karena anak Jokowi bukan tukang kayu.
“Anak Jokowi bukan tukang kayu, (tapi) tukang martabak. Nanti jadi Sekabak,” selorohnya.
Baca juga: Capres-cawapres AMIN serap aspirasi petani dan nelayan Banyuwangi
Baca juga: TKN sebut Prabowo akan tingkatkan kapasitas pertahanan siber
Baca juga: Kader dan relawan diminta tetap solid dukung Ganjar-Mahfud
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023