Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pos Pengamanan Terminal Bus Pulogadung Inspektur Polisi Satu Aston Edward Sinaga mengatakan pihaknya mencatat sedikitnya telah terjadi dua kasus penipuan tiket di Terminal Pulogadung sejak Jumat (2/8) hingga Minggu (4/8).
"Kejadiannya pada Jumat malam. Penipuan tersebut berupa modus penawaran tiket oleh pihak yang tidak bertanggung jawab kepada penumpang. Mereka menawarkan tiket yang tujuannya berbeda. Contohnya si pihak tersebut menawarkan tiket Wonosobo tapi setelah diperiksa oleh penumpang tujuannya bukan ke sana melainkan daerah lain," ujar Aston Edward Sinaga di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, setelah menerima pengaduan tersebut pihaknya langsung mendatangi PO bus untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Kami terima laporan dari dua penumpang yang mengadukan itu. Kami langsung datangi PO bus, kita selesaikan dengan mengutamakan pendekatan win-win solution. Itu tergantung si pelapor kalau mau diproses hukum yah silahkan tapi butuh proses yang lama. Tapi, si penumpang ini khan inginnya uangnya kembali atau tiketnya sesuai dengan tujuan mereka. Yah kita carikan solusinya," kata dia.
Sejak H-7 hingga H-4 Lebaran 1434 Hijriah, ia mengatakan, tidak ada kasus pencurian, kehilangan, bahkan hipnotis.
Ia menambahkan petugas pengamanan gabungan yang berjaga di terminal setiap harinya berjumlah sekitar 60 personel. Mereka dipimpin oleh tiga Kepala Unit Kecil Lengkap Polri yang berjaga selama 12 jam secara bergantian.
"Nantinya akan ada tambahan dari Brimob sehingga semuanya ada 103 personel, tiga regu untuk tujuh titik pengamanan di sekitar Pulogadung. Jumlah 103 personel tersebut lengkap berdasarkan situasi pemudik, diperkirakan H-3 akan ada 103 personel," ujar dia.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013