Saat ini kami mulai on boarding di market ekspor. Kemudian kami juga menggunakan fitur TikTok live yang sudah mendapatkan pelanggan di sana
Jakarta (ANTARA) - Tiga mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur yang memiliki usaha minuman herbal dari bunga telang dan jahe merah, menargetkan bisa menembus pasar global atau mengekspor ke mancanegara.
“Saat ini kami mulai on boarding di market ekspor. Kemudian kami juga menggunakan fitur TikTok live yang sudah mendapatkan pelanggan di sana,” kata Anugrah salah satu perwakilan UMKM Bumizora yang juga merupakan mahasiswi UPNVJT saat mempersentasekan produknya dalam Konferensi Ekspor Internasional yang dilaksanakan secara daring di Jakarta, Kamis.
Anugrah menyampaikan usaha yang dijalankan melalui UMKM bernama Bumizora, yang memiliki arti keselarasan harmoni antara alam dan kehidupan.
Sejauh ini, kata Anugrah, produk-produk Bumizora telah berhasil dipasarkan di sekitar Blitar dan bahkan menjadi oleh-oleh pilihan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk tamu-tamu yang datang.
Dia berharap dengan memanfaatkan fitur TikTok Live dan on boarding ke pasar ekspor, usaha yang dirintis bersama dua rekannya bisa ekspansi ke pasar global.
Khalista Noor, anggota dari UMKM Bumizora, menyampaikan bahwa mereka bercita-cita untuk mengenalkan produk asli Indonesia seperti bunga telang dan jahe merah ke seluruh dunia.
Dengan inspirasi dari keberhasilan ginseng merah dari Korea dan teh hijau dari Jepang, Bumizora percaya bahwa Indonesia memiliki potensi serupa untuk memperkenalkan produk-produk unggulannya ke pasar global.
“Melalui upaya ini, Bumizora juga berharap dapat menciptakan peluang serupa dengan negara-negara lain yang telah berhasil mengenalkan produk khas mereka secara luas di pasar internasional,” kata Khalista.
Baca juga: Capaian ekspor Jawa Tengah 2023 lampaui target
Baca juga: Eksportir muda diminta kembangkan produk dan merek untuk ekspor 2024
Sementara itu, Reisa Najma Salsabila, anggota UMKM Bumizora lainnya, menjelaskan bahwa pengembangan produk ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
Melihat potensi besar komoditas rempah-rempah di Indonesia, kata Reisa, Bumizora memilih tanaman jahe merah dan bunga telang sebagai bahan utama.
Dalam pengembangan produk, Bumizora berkolaborasi dengan petani lokal dan warga setempat di daerah Kebun Agung Blitar, juga sebagai upaya membantu menggerakkan perekonomian warga lokal.
“Lalu dalam proses produksinya juga sendiri kami telah memiliki beberapa alat yang menunjang produksi kita dalam jumlah besar. Jadi untuk alat alat yang kita gunakan itu sudah modern. Produktivitas kami sudah memiliki dalam jumlah yang besar sehingga dapat memenuhi pasar global nantinya,” ucap Reisa.
Reisa menekankan bahwa ia dan rekan-rekannya menekankan keberlanjutan bisnis dengan memperhatikan kualitas bahan dan proses produksi yang modern untuk memenuhi pasar global.
Selain fokus pada produk berkualitas, Bumizora mengambil langkah proaktif dalam kontribusi sosial. Mereka meluncurkan kampanye "Cleaning Our Source - The Bumizora" dan bermitra dengan organisasi peduli hutan di daerah Surabaya.
“Dan kami bekerja sama dengan NGO yang peduli hutan sehingga di mana setiap pembelian produk kami sebanyak 5 persen akan kami donasikan kepada NGO tersebut untuk penanaman mangrove di Surabaya, karena kami berdomisili di sini,” kata Reisa.
Baca juga: Cara Bea Cukai Dukung Investasi dan Ekspor di Kalbar dan Jateng
Baca juga: Eksportir muda diimbau pahami kendala jalur logistik dunia
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2023