Jakarta (ANTARA News) - Regulator Amerika Serikat telah meminta Apple membatalkan kontrak e-book dengan penerbit-penerbit utama menyusul skandal pengaturan harga yang terungkap beberapa waktu lalu.
Regulator juga akan memberikan sanksi pelarangan lima tahun bagi Apple memasuki kontrak-kontrak distribusi e-book terkait pelanggaran anti-persaingan.
Langkah itu mengikuti sebuah keputusan pengadilan pada Juli lalu bahwa Apple terlibat konspirasi dengan lima perusahaan penerbit dalam penetapan harga e-book, BBC melaporkan baru-baru ini.
Pengadilan menemukan Apple telah mendorong penerbit-penerbit untuk menetapkan harga e-book mereka, ketimbang membiarkan pengecer untuk memutuskan harga.
Jaksa penuntut umum mengatakan hal itu telah membuat Amazon--satu pengecer e-book pesaingnya--menjual harga e-book lebih rendah dari yang ditawarkan Apple.
Sebagai akibatnya, harga e-book best seller Amazon yang biasanya 9,99 dolar dinaikkan menjadi 12,99 dolar hingga 14,99 dolar setelah peluncuran iPad Apple, katanya.
Menyusul keputusan pengadilan itu Apple mengatakan akan banding dan melawan "tuduhan salah".
Depertemen Kehakiman dan 33 Hakim Agung Negara mengajukan "remedy" kepada pengadilan menjelang dengar pendapat 9 Agustus.
"Pengadilan menemukan bahwa tindakan ilegal Apple telah merampas (hak) konsumen mendapatkan manfaat persaingan harga e-book dan memaksa mereka membayar dengan harga tinggi," kata Asisten Jaksa Agung yang bertanggung jawab atas divisi antitrust Departemen Kehakiman.
Regulator juga meminta Apple menyertakan link ke pengecer e-book lainnya seperti Amazon dan Barnes & Noble selama dua tahun, sehingga konsumen yang membeli e-book melalui iPad dan iPhone dapat membanding harga dengan yang ditawarkan kompetitor.
Para penerbit yang memiliki kontrak dengan Apple antara lain Hachette Book Group (AS), HerperCollins Publishers LLC, Holtbrinck Publishers LLC, MacMillan, Penguin Group Inc, dan Simon Schuster.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013