... banyak termal, sehingga angin berubah-ubah. Susah sekali mengendalikan payung... "Jakarta (ANTARA News) - Atlet paralayang andalan Indonesia, Elisa Manueke, untuk sementara menempati peringkat kedua sampai ronde keempat nomor ketepatan mendarat pada Kejuaraan Dunia Paralayang ke-11 di Cali, Kolombia, Jumat waktu setempat (Sabtu WIB).
Menurut Ketua Bidang Humas dan Promosi Persatuan Gantolle dan Paralayang Indonesia, Tagor Siagian, perempuan atlet paralayang berpangkat letnan kolonel TNI AU itu mulai menemukan bentuk terbaiknya dengan mencatat jarak 3cm bersama dua penerbang Inggris, Nicholas Simmons, dan Andy Shaw.
Dok El, panggilan Manueke, yang peringkat empat pada Kejuaraan Dunia 2012, masih terpaku pada peringkat ke-19 secara umum dengan jumlah nilai 1162 akibat terkena nilai 1000 pada ronde ketiga.
Peringkat teratas sementara masih ditempati penerbang veteran asal Slovenia, Matjaz Feraric yang berhasil mencatat nilai 0, berkat pendaratan sempurna di titik nol. Simmons sementara menduduki peringkat teratas dengan jumlah nilai 50. Disusul Feraric (62) dan si remaja ajaib, Tanapat Luangiam (Thailand), dengan jumlah nilai 66.
Sementara itu peraih medali perak PON XVIII Riau, Nanang Sunarya, asal Jawa Barat yang semula menduduki peringkat sementara ketiga, melorot ke posisi ke-14 (jumlah nilai sementara 1021), akibat terjatuh saat mendarat dan terkena nilai 1000.
"Cuaca sangat panas. Akibatnya banyak termal, sehingga angin berubah-ubah. Susah sekali mengendalikan payung," ujar Sunarya.
Juara dunia bertahan Ketepatan Mendarat Putri Seri PGAWC 2012, Lis Andriana, asal Kutai Barat, Kalimantan Timur, perlahan tapi pasti mulai memperbaiki peringkatnya. Jika semula ia terkunci di peringkat kelima, setelah mencatat nilai 143 pada Ronde 4 Sabtu Lis naik ke peringkat empat di bawah penerbang Thailand, Nunnapat Phuchong.
Penerbang Serbia, Milica Marinkovic, yang difavoritkan juara, meski mencatat nilai 1000 di Ronde ketiga, masih memimpin di tempat teratas. Pengaruh angin yang tidak konstan, terutama di lokasi pendaratan, terbukti merusak perolehan nilai para atlit putri.
Hanya Lis, Milica dan Ariko Bolyan (Hungaria) yang berhasil mendarat dalam lingkaran kecil dan mencatat nilai di bawah 400. Selebihnya terkena nilai 1000.
Cabang Paralayang hanya boleh diikuti penerbang peringkat 30 Besar Dunia versi FAI (Federasi Aeronautika Internasional), yakni 22 putra penerbang dan tujuh putri penerbang.
Lomba direncanakan berlangsung sebanyak sembilan ronde, hingga Minggu sore waktu setempat (4/8), atau Senin WIB (5/8), memperebutkan medali emas , perak dan perunggu untuk masing-masing kelas.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013