Beasiswa ini merupakan bentuk dukungan yang sangat berarti bagi kami, dan akan membantu para mahasiswa Palestina untuk mengembangkan diri.
Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh dan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh mengumumkan memberikan sebanyak beasiswa pendidikan bagi 83 mahasiswa Palestina yang ingin melanjutkan pendidikannya baik Strata 1 (S1) maupun Pasca Sarjana (S2), dan Doktoral (S3).
Kesepakatan tersebut tertuang secara resmi dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Prof. Dr. Ir. Marwan, Ketua IDI Wilayah Aceh Dr. dr. Safrizal Rahman, M.Kes, SpOT, serta Duta Besar (Dubes) Palestina di Indonesia HE. Dr. Zuhair S.M. Al Shun.
"Sebagai sebuah universitas yang menjunjung tinggi tidak hanya nilai etik dan pendidikan tetapi juga nilai kemanusiaan, juga menyadari situasi yang dihadapi oleh saudara-saudara kita di Palestina, kami ingin memberikan dukungan melalui pemberian beasiswa bagi mahasiswa Palestina," kata Marwan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Pihaknya berharap inisiatif tersebut dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa Palestina untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, serta meningkatkan potensi mereka untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Baca juga: Menhan pastikan beasiswa untuk mahasiswa Palestina terus tersedia
Baca juga: RI berikan beasiswa penuh di Unhan untuk 22 mahasiswa Palestina
Sementara Safrizal menyebutkan terdapat 83 kuota beasiswa yang akan diberikan, di mana seluruhnya mencakup lima kuota pendidikan kedokteran, tiga kuota kedokteran gigi, 15 kuota kedokteran spesialis, lima kuota ilmu keperawatan, tiga kuota pasca sarjana ilmu keperawatan.
Lalu, dua beasiswa kedokteran hewan, dua pasca sarjana kedokteran hewan dan kesehatan publik, 15 kuota dari ilmu kelautan dan perikanan, tujuh dari sains dan ilmu matematika, 11 kuota dari ilmu teknik dan enam dari pasca sarjana ilmu teknik, serta tujuh kuota dari berbagai fakultas pascasarjana di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Ia melanjutkan beasiswa yang diberikan akan mencakup biaya kuliah, biaya hidup, biaya asrama, visa mahasiswa, serta asuransi kesehatan yang akan diberikan selama empat tahun untuk program sarjana dan selama dua tahun untuk program pascasarjana.
"Dengan permulaan yang baik ini, kami juga berharap universitas di sekitar Aceh akan turut berpartisipasi dalam memberikan lebih banyak kuota sehingga bisa menampung lebih banyak mahasiswa Palestina untuk meneruskan pendidikannya," ucapnya yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
Safrizal menuturkan pihaknya berharap sudah bisa memperoleh nama para calon mahasiswa dari Palestina setidaknya hingga Akhir Februari 2024, sehingga para mahasiswa bisa dipersiapkan untuk mulai proses belajar pada bulan April 2024.
Pihaknya juga menyiapkan kursus Bahasa Indonesia sebelum tahun ajaran baru dimulai sehingga memudahkan mahasiswa Palestina untuk beradaptasi dengan lingkungan di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Dubes Zuhair Al Shun mengucapkan terima kasih kepada Universitas Syiah Kuala, Ikatan Dokter Indonesia, dan rakyat Indonesia atas beasiswa yang diberikan kepada para mahasiswa Palestina.
"Beasiswa ini merupakan bentuk dukungan yang sangat berarti bagi kami, dan akan membantu para mahasiswa Palestina untuk mengembangkan diri, meraih cita-cita dan kesuksesan mereka," ujarnya.
Ia mewakili rakyat Palestina berharap berharap agar para mahasiswa Palestina dapat memanfaatkan beasiswa tersebut dengan sebaik-baiknya, serta para mahasiswa Palestina dapat menjadi duta Bangsa Palestina di Indonesia.*
Baca juga: Kedubes Palestina teken MoU program dukungan beasiswa
Baca juga: Universitas Brawijaya siapkan beasiswa bagi mahasiswa Palestina
Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023