Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin optimis Jembatan Walahar baru yang diresmikan dan terletak di Desa Kutapohaci, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Rabu, semakin menunjang ekonomi masyarakat.
Pasalnya, kata Bey, jembatan ini menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Karawang, yakni Ciampel dan Klari yang menjadi perbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan membantu aksesibilitas masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian sebagai pedagang.
"Jembatan Walahar yang baru saja diresmikan merupakan bukti kehadiran pemerintah dalam melayani dan memberikan kemudahan bagi konektivitas dan akses ke masyarakat yang implikasinya pada ekonomi masyarakat," kata Bey di Karawang.
Karena, dengan peningkatan aksesibilitas dan konektivitas wilayah, jembatan Walahar baru ini akan menjadi penunjang peningkatan ekonomi masyarakat di sekitarnya.
Baca juga: Gubernur Jabar: Pembangunan Jembatan Walahar tuntas akhir tahun ini
"Masyarakat sangat mengapresiasi jembatan ini. Tentunya dari sisi ekonomi akan memudahkan bagi yang berusaha (berniaga), juga menambah cakupan pasar," tuturnya.
Jembatan Walahar baru sendiri, dibangun melalui skema bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat senilai sekitar Rp52 miliar.
Jembatan Walahar baru ini merupakan jenis jembatan beton dengan lebar seluas tujuh meter dengan dua lajur kendaraan, dua arah dan memiliki panjang 130 meter dengan tiga bentang.
Selain menjadi penghubung antara Kecamatan Ciampel dengan batas Kabupaten Purwakarta, Jembatan Walahar baru juga dapat mendukung akses wisata dan Tol Japek Selatan serta mengatasi kemacetan yang sering terjadi.
Sebelumnya, masyarakat menggunakan Jembatan Pelayanan Bendungan Walahar yang didirikan pada tahun 1925 dengan lebar hanya tiga meter.
Untuk itu, Bey menginstruksikan Pemda Kabupaten Karawang untuk menindaklanjuti pembangunan Jembatan Walahar baru ini dengan pengembangan jalan sehingga kemacetan dapat terurai.
"Pengembangannya oleh pemerintah daerah terkait penyempitan jalan akan dilebarkan supaya tidak terjadi kemacetan," ucapnya.
Pasalnya, kata Bey, jembatan ini menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Karawang, yakni Ciampel dan Klari yang menjadi perbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan membantu aksesibilitas masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian sebagai pedagang.
"Jembatan Walahar yang baru saja diresmikan merupakan bukti kehadiran pemerintah dalam melayani dan memberikan kemudahan bagi konektivitas dan akses ke masyarakat yang implikasinya pada ekonomi masyarakat," kata Bey di Karawang.
Karena, dengan peningkatan aksesibilitas dan konektivitas wilayah, jembatan Walahar baru ini akan menjadi penunjang peningkatan ekonomi masyarakat di sekitarnya.
Baca juga: Gubernur Jabar: Pembangunan Jembatan Walahar tuntas akhir tahun ini
"Masyarakat sangat mengapresiasi jembatan ini. Tentunya dari sisi ekonomi akan memudahkan bagi yang berusaha (berniaga), juga menambah cakupan pasar," tuturnya.
Jembatan Walahar baru sendiri, dibangun melalui skema bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat senilai sekitar Rp52 miliar.
Jembatan Walahar baru ini merupakan jenis jembatan beton dengan lebar seluas tujuh meter dengan dua lajur kendaraan, dua arah dan memiliki panjang 130 meter dengan tiga bentang.
Selain menjadi penghubung antara Kecamatan Ciampel dengan batas Kabupaten Purwakarta, Jembatan Walahar baru juga dapat mendukung akses wisata dan Tol Japek Selatan serta mengatasi kemacetan yang sering terjadi.
Sebelumnya, masyarakat menggunakan Jembatan Pelayanan Bendungan Walahar yang didirikan pada tahun 1925 dengan lebar hanya tiga meter.
Untuk itu, Bey menginstruksikan Pemda Kabupaten Karawang untuk menindaklanjuti pembangunan Jembatan Walahar baru ini dengan pengembangan jalan sehingga kemacetan dapat terurai.
"Pengembangannya oleh pemerintah daerah terkait penyempitan jalan akan dilebarkan supaya tidak terjadi kemacetan," ucapnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023