Surabaya (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla menegaskan para ulama harus bersatu terlebih dahulu di antara mereka, sebelum melakukan upaya mempersatukan seluruh komponen bangsa.
"Ulama harus bersatu dulu. Apabila ulama berada dalam perbedaan, maka tentunya masyarakat dan bangsa sulit bersatu," kata Wapres ketika membuka Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jumat.
Menurut Wapres, seluruh masyarakat mengharapkan kebangkitan ulama karena doa, dorongan moral dan pelajaran serta motivasi mereka sangat penting dan dibutuhkan bangsa.
Karena itu, Wapres menyambut baik komitmen NU untuk kembali kepada khittah 1926.
"Dengan kembali ke khittah 1926, bukan hanya mempersatukan NU, tetapi juga mempersatukan bangsa," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyinggung kehadirannya dari Jakarta disertai pula Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, dan mantan Ketua Umum PKB, Alwi Shihab.
"Kita merupakan dua ketua umum dan satu mantan ketua umum partai. Kita ke Surabaya bukan sebagai ketua umum, tetapi karena kita adalah orang NU," katanya dan disambut tepuk tangan para hadirin.
Wapres mengemukakan orang NU berada di mana-mana, tetapi tidak pernah meninggalkan NU dan itulah yang mempersatukan organisasi itu.
Wapres juga mengungkapkan penghargaannya terhadap NU yang menegaskan komitmennya kepada NKRI dan Pancasila yang sudah final.
Kalla juga menyinggung bahwa tidak ada syariat Islam yang tidak bisa ditegakkan di Indonesia, sehingga jika ada yang menginginkan agar syariat Islam ditegakkan, maka pemikiran itu sudah jauh tertinggal.
Selain Muhaimin dan Alwi Shihab, acara itu juga dihadiri Gubernur Jatim Imam Utomo, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi dan Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudh. (*)
Copyright © ANTARA 2006