Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS), Kamis, mengatakan bahwa mereka membahas kasus-kasus hak asasi manusia (HAM) dalam pertemuan dengan China, namun menolak untuk menyebutkan hasil pembahasan itu.
Pejabat dari kekuatan Pasifik tersebut bertemu pada Selasa dan Rabu di kota bagian selatan Cina, Kunming, untuk melakukan dialog hak asasi manusia tahunan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf mengatakan bahwa kedua negara membahas sejumlah kekhawatiran bersama termasuk pada kasus kebebasan beragama dan berekspresi.
"Dialog hak asasi manusia merupakan kesempatan untuk memperkuat pesan, termasuk pada kasus-kasus tertentu, bahwa kita secara konsisten membahas isu-isu itu di tingkat tertinggi," kata Harf kepada wartawan.
Namun dia menolak memberikan penjelasan lebih lanjut, selain mengatakan, "sejumlah kasus khusus juga dibahas. "Amerika Serikat memulai pembicaraan hak asasi manusia tahunan dengan China setelah penumpasan berdarah Beijing terhadap demonstran pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen pada 1989.
Namun China menolak untuk berpartisipasi dalam dialog tahunan itu pada periode antara 2002 dan 2008. Para kritikus mengeluh jika pembicaraan itu hanya menghasilkan sedikit prestasi dan justru memungkinkan Beijing untuk memisahkan hak asasi manusia dengan berbagai topik kerjasama dengan Washington.
Anggota dewan Frank Wolf, seorang kritikus gigih Cina atas perlakuan terhadap Tibet, organisasi kristen bawah tanah, dan sejumlah kelompok lain, menuduh sikap Presiden Barack Obama "adalah berhati-hati dan cenderung ke diam" terkait perlindungan hak asasi manusia.
"Diam menghadapi catatan hak asasi manusia yang buruk di China tidak dapat dibiarkan," kata Wolf, seorang anggota Partai Republik dalam suatu pernyataan yang dikutip AFP.
(G003)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013