Gratis itu untuk siapa? Apakah masyarakat mampu juga ingin gratis? Ya jelas mau.

Jakarta (ANTARA) - Pakar ilmu komputer Universitas Padjadjaran Setiawan Hadi menilai program internet gratis yang diusung pasangan calon presiden dan wakil presiden merupakan hal yang sangat positif.

"Program internet gratis atau murah merupakan hal yang sangat positif. Tentunya ini sejalan dengan program Kementerian Komunikasi dan Informatika yang berkaitan dengan pembangunan BTS (base transceiver station) di seluruh Indonesia, khususnya di daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar)," kata Setiawan saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Diingatkan pula bahwa sejumlah aspek yang harus dipersiapkan. Misalnya, aspek keberlanjutan, kesiapan, dan pemeliharaan peralatan, kemudian pemanfaatan, literasi masyarakat, dan kebijakan.

"Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah aspek keberlanjutan. Jangan sekarang gratis, nanti tidak gratis. Kedua, aspek kesiapan dan pemeliharaan peralatan. Jangan sampai tidak berfungsi walau gratis," ujarnya.

Berikutnya aspek pemanfaatan. Hal ini, menurut dia, harus ada sosialisasi sehingga internet menjadi nilai tambah bagi masyarakat. Bahkan, menjadi alat untuk menyejahterakan masyarakat. Misalnya, dengan menjadi produsen, bukan hanya konsumen.

"Keempat, aspek literasi masyarakat. Kuatnya pengaruh internet bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak suka pada kesejahteraan Indonesia. Semua unsur harus menyadari plus dan minusnya internet, positif dan negatifnya internet," katanya.

Terakhir, kata dia, aspek kebijakan. Setiap kandidat mengenai sasaran dari internet gratis tersebut.

"Gratis itu untuk siapa? Apakah masyarakat mampu juga ingin gratis? Ya jelas mau. Nah, Ini yang harus dipikirkan supaya tercipta keadilan dan pemerataan," ujarnya.

Menurut Setiawan, program internet gratis tidak mustahil untuk dilakukan. Akan tetapi, program tersebut tidak berjalan sebentar, lalu berhenti atau sekadar janji tanpa ada implementasi.

Ia menyarankan agar program internet tersebut tidak benar-benar gratis, tetapi berbiaya rendah saja. Hal ini karena adanya kebutuhan pendanaan untuk program tersebut.

"Mungkin dari sisi end-user atau pemakai dirasakan gratis. Namun, secara keseluruhan perlu penyiapan dan pembiayaan untuk semua aspek," katanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo paparkan Program Internet Gratis ke milenial Sragen
Baca juga: Anies: perluasan akses internet penting
Baca juga: Prabowo-Gibran tingkatkan hak digital dengan perbaiki akses internet

Sebelumnya, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berkomitmen menghadirkan akses internet berkecepatan hingga 100 megabit per detik (mbps) merata ke seluruh Indonesia. Komitmen ini akan diwujudkan melalui program "Pinternet".

"Begitu ada akses internet, semua yang punya terobosan, inovasi, aktivitas komersial itu bisa tersambungkan kepada pasar yang sangat luas. Oleh karena itu, kepentingannya bukan hanya untuk pembelajaran, melainkan untuk aktivitas perekonomian," kata Anies di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12).

Adapun pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan meningkatkan hak asasi di bidang digital dengan memperbaiki akses internet untuk masyarakat.

"Hak digital mencakup hak atas ruang fisik dan digital, hak terhadap infrastruktur digital, hak atas data, serta hak atas pendidikan dan komunitas," kata Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (12/12).

Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. ingin menghadirkan layanan internet berkecepatan tinggi secara gratis di sekolah guna mendukung pertumbuhan industri kreatif.

"Setelah kami melihat kondisi kesehatan, sekarang masuk pada pendidikan, berikutnya adalah internet gratis untuk sekolahan," kata Ganjar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (7/12).

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Rio Feisal
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023