New Jersey (ANTARA News) - Bangkai lumba-lumba hidung botol menyapu pantai-pantai di pesisir timur Amerika Serikat dari New Jersey hingga Virginia dalam jumlah melebihi kewajaran, yaitu lebih dari 120 bangkai sejak Juni, kata petugas daerah dan pusat, Kamis.

Penyebab kematian lumba-lumba itu belum dipastikan, kata Maggie Mooney-Seus dari Dinas Layanan Nasional Administrasi Atmosfir dan Kelautan yang menganalisa informasi yang dikumpulkan dari mahluk laut yang terdampar di sepanjang pantai.

"Ini benar-benar peringatan," kata Susan Barco, koordinator penelitian di Yayasan Aquarium dan Pusat Ilmu Kelautan Virginia.

Sejak awal Juni, 87 lumba-lumba ditemukan mati di Virginia, jauh lebih tinggi dibandingkan kematian 50 satwa mamalia laut itu di seluruh negeri tahun lalu.

Kebanyakan bangkai mereka ditemukan menumpuk di wilayah Teluk Chesapeake.

Di New Jersey, 21 bangkai lumba-lumba ditemukan tahun ini, dibandingkan puluhan yang mati sepanjang tahun lalu, sedangkan di Delware 10 bayi lumba-lumba mati sejak Juni dibandingkan lima bayi yang mati pada tahun lalu.

Sejauh ini di Meryland rata-rata ada satu lumba-lumba yang mati dalam setahun tetapi tahun ini sudah ditemukan empat bangkai.

Lumba-lumba hidung botol hidup dalam kawanan berjumlah antara dua hingga 15 satwa di pesisir timur AS, dari New Jersey hingga Florida.

Mamalia laut itu menghabiskan waktu di perairan selatan lalu bergerak menuju teluk-teluk dan perairan lepas di Atlantik Tengah pada Mei hingga Oktober, menurut Bob Schoelkopf, direktur Pusat Mamalia Laut di Briggantine, New Jersey.

Penemuan ini tampaknya lebih pada "kesakitan".

"Ini sangat menakutkan karena satwa ini merupakan tolok ukur dari kesehatan laut. Terdampar menjadi semakin biasa dalam beberapa puluh tahun terakhir dan kami pikir ini merupakan pertanda dari kesehatan laut dan ekosistem kita," tuturnya, demikian Reuters.

(M007/M014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013