perlu diperdalam adalah bagaimana mereka akan merealisasikannyaJakarta (ANTARA) - Pengamat kebijakan luar negeri Universitas Padjadjaran Yusa Djuyandi mengharapkan munculnya ide besar dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang mempertemukan tiap calon presiden dan bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
"Harapannya akan muncul ide besar dan cara bagaimana para kandidat merealisasikannya. Isu perdamaian, keadilan, kesetaraan antarnegara adalah hal penting," kata Yusa saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Yusa mengatakan bahwa tema debat ketiga tersebut dapat memperdalam kebijakan para capres mengenai strategi Indonesia dalam geopolitik.
"Tema-tema tersebut harus memperdalam kebijakan para capres soal strategi Indonesia dalam geopolitik di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik. Bagaimana Indonesia juga perlu menjadi motor penggerak perdamaian antarnegara di kawasan? Serta bagaimana reformasi DK PBB (Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa) agar menciptakan kesetaraan atau keadilan, terutama dalam isu Palestina?" katanya.
Walaupun demikian, ia menilai tidak ada perbedaan yang signifikan dari ketiga capres mengenai pandangan politik luar negeri.
"Saya melihat ketiganya tidak terlalu memiliki perbedaan pandangan soal politik luar negeri. Hanya memang yang perlu diperdalam adalah bagaimana mereka akan merealisasikannya," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasang capres-cawapres peserta Pilpres 2024 pada Senin, 13 Desember 2023.
Hasil pengundian nomor urut sehari berselang menetapkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
KPU RI telah mengadakan debat pertama antarcapres di Kantor KPU RI, Jakarta, pada Selasa (12/12). Tema debat pertama adalah pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Selepas debat pertama, KPU menggelar debat kedua yang melibatkan tiga cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12).
Tema debat kedua meliputi ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Gerindra naik jadi 18,2 persen
Baca juga: Soal "Solo Bukan Gibran", Prabowo: Mari jalankan demokrasi dengan baik
Baca juga: Prabowo: Perlu langkah integralistik terkait penanganan Rohingya
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023