Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan bahwa penanganan pengungsi Rohingya memerlukan langkah integralistik sehingga perlu dilakukan koordinasi dengan badan-badan internasional.
"Kita koordinasikan dengan badan-badan internasional, dengan PBB dan sebagainya," kata Prabowo Subianto, di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo Subianto menjawab pertanyaan awak media usai mengikuti kegiatan silaturahim dengan ulama dan tokoh Aceh, di Banda Aceh.
Baca juga: Ulama Aceh minta Prabowo jaga perdamaian jika jadi Presiden 2024
Baca juga: Prabowo janji bangun Politeknik unggulan untuk Aceh
Ia menegaskan Rohingya merupakan masalah dunia atau menyangkut beberapa negara sehingga Indonesia harus mendekatinya dengan sikap dan pendekatan yang integralistik.
Tetapi, lanjut dia, langkah yang paling diutamakan adalah kepentingan rakyat Indonesia sendiri. Masih banyak rakyat di Nusantara yang hidupnya susah.
Jadi, tambah Prabowo, tidak begitu adil jika menerima semua pengungsi itu dan menjadi beban, walaupun dari segi kemanusiaan Indonesia memiliki rasa solidaritas ingin membantu dan sebagainya.
"Jadi ini perlu suatu pendekatan yang integralistik, tetapi sekali lagi diujungnya, kita harus menjaga kepentingan bangsa dan rakyat kita," demikian Prabowo Subianto.
Untuk diketahui, dalam kurun waktu dua bulan terakhir Aceh secara berulang terus didatangi para pengungsi Rohingya yang tersebar di beberapa daerah di Aceh.
Berdasarkan data terakhir, jumlah pengungsi Rohingya di Aceh sampai dengan hari ini sudah mencapai lebih kurang 1.684 orang, tersebar di Kabupaten Pidie, Kota Lhokseumawe Sabang dan Kota Banda Aceh.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023