Berdasarkan pantauan di Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap--perbatasan Jateng-Jabar--, Jumat siang, kendaraan yang masuk ke Jateng masih didominasi mobil-mobil pribadi dengan frekwensi rata-rata lima mobil per menit, naik dari sebelumnya dua mobil per menit.
Demikian juga dengan frekwensi sepeda motor, naik dari satu unit per lima menit menjadi tiga unit per menit.
Arus kendaraan mudik ke arah Jawa Barat juga meningkat, dari rata-rata satu unit motor per lima menit menjadi satu unit per menit.
Di pertigaan Cukangleuleus, sejumlah pemudik dari arah Jabar tampak membelokkan kendaraannya ke kanan menuju jalur alternatif Sidareja-Jeruklegi-Wangon/Cilacap.
Dibanding jalur selatan Jateng, jalur alternatif Sidareja-Jeruklegi-Mangon jauh lebih nyaman meskipun jalannya lebih sempit dan berlubang di beberapa titik.
Lubang antara antara lain ada di ruas Rawajaya dan Kawunganten-Bojong, sementara di ruas Kubangkangkung-Jeruklegi masih dilakukan perbaikan.
Sedangkan di jalur selatan Jateng ruas Buntu-Sumpiuh, Kepolisian Resor Banyumas telah menyiapkan tempat peristirahatan (rest area) bagi pemudik.
Tempat peristirahatan yang berlokasi di pelataran parkir Rumah Makan Pringsewu Sumpiuh itu dilengkapi 30 tempat tidur lipat, mie instan, dan dispenser.
"Kami ingin memberikan kenyamanan kepada para pemudik yang melintas di Banyumas, sehingga semua fasilitas disediakan, ada dispenser yang bisa untuk membuat minuman panas serta mie instan, dan semua fasilitas tersebut gratis.
Pemudik juga bisa beristirahat dengan berbaring karena ada tempat tidur lipat sebanyak 30 buah," kata Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Dwiyono.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013