Yerusalem (ANTARA) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perang di Jalur Gaza "masih jauh dari selesai."
"Kita tidak akan berhenti. Kita akan terus bertempur," kata Netanyahu dalam sebuah pertemuan dengan anggota parlemen dari partai Likud pada Selasa.
"Kita akan mengintensifkan pertempuran dalam beberapa hari ke depan dan pertempuran akan memakan waktu lama serta belum akan selesai," sambung dia.
Dia berpendapat bahwa tekanan militer akan berhasil membebaskan sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza.
"Kita tak akan berhasil sampai bisa melepaskan lebih dari 100 sandera tanpa tekanan militer," kata Netanyahu dalam sidang khusus parlemen yang dihadiri keluarga para sandera.
"Kita butuh waktu," tambah Netanyahu, yang beberapa kali disela oleh keluarga para sandera yang mendesaknya agar segera bertindak membebaskan para sandera.
Baca juga: Hamas desak ICC tuntut Israel bertanggung jawab atas perang di Gaza
Menurut media Israel, hampir 130 orang disandera oleh Hamas di Jalur Gaza.
Israel memborbardir Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Serangan Israel itu telah menewaskan sedikitnya 20.424 warga Palestina yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 54.036 orang.
Sementara itu, sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel juga telah menghancurkan Gaza dan membuat 2 juta orang terpaksa mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut dalam kondisi kekurangan makanan dan air bersih.
Baca juga: Israel khawatir alami langka pangan akibat aksi Houthi di Laut Merah
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023