Palembang (ANTARA) - Rindang pepohonan pinus yang daunnya meneduhkan langit begitu terasa saat hendak memasuki pintu gerbang Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Sumatera Selatan.

Setelah memasuki gerbang tersebut, mata akan semakin dimanjakan dengan berbagai replika bangunan dunia, mulai dari tiruan Menara Eiffel, stupa Candi Borobudur, Patung Liberty, hingga fenomena "big bang".

Replika bangunan dunia ini bertujuan untuk mengedukasi dan memperkenalkan ke pengunjung mengenai ikon dari sejumlah negara di dunia tersebut secara langsung, meskipun hanya berupa replikanya.

Para pengunjung akan merasakan udara segar masuk ke dalam paru-paru, bahkan pengunjung bisa menyentuh langsung rintik air sisa-sisa embun di daun pepohonan.

Kupu-kupu berterbangan tampak jarang hinggap, bagaikan menari menikmati udara dan ketenangan di dalam taman itu.

​​​​​Para pengunjung bisa menikmati liburan dalam suasana alam hutan kota terbesar di dunia itu hanya dengan harga tiket masuk Rp20.000 per orang pada hari biasa, yakni Senin hingga Jumat dan Rp25.000 saat akhir pekan atau Hari Sabtu dan Minggu.

Tiket tersebut, saat momen liburan Natal dan tahun baru ini tidak mengalami kenaikan dan penurunan harga. Pengelola wisata itu, bahkan memberikan potongan harga hingga 20 persen bagi pengunjung yang datang bersama dengan rombongan.

Selain ada replika bangunan dunia, taman ini juga menyediakan berbagai wahana permainan. Ada flying fox, perahu naga, camping, kafe, dan semuanya disediakan menyatu dengan pohon pinus yang menyejukkan, sehingga memberikan sensasi ketenangan bagi wisatawan yang datang.

Selain itu juga terdapat beberapa hewan yang bisa ditemui, seperti burung dan monyet, karena memang satwa-satwa yang dulunya ada di Punti Kayu sudah tidak diperbolehkan lagi diburu oleh warga dan tergolong sebagai satwa yang dilindungi, sehingga pihak pengelola fokus untuk membuat wahana-wahana permainan, replika bangunan, dan kuliner, seperti kafe untuk belanja agar pengunjung tetap betah di lokasi itu.

Taman wisata itu buka setiap hari, mulai pukul 09:00 WIB dan ditutup pukul 19 : 00 WIB. Akan tetapi jam buka tersebut bisa saja dimajukan sebelum pukul 09:00, apabila pengunjung sudah mulai berdatangan.
​​​​​​

"Momen liburan Natal kali ini jumlah pengunjung mencapai 3.000 hingga 4.000 yang menikmati rekreasi di taman Punti Kayu," kata Manager Taman Wisata Alam Punti Kayu Raden Azka.

Ia menerangkan bahwa pengunjung atau wisatawan yang datang itu berasal dari berbagai daerah, mulai dari wisatawan lokal wilayah Sumsel, hingga wisatawan dari luar kota, seperti Lampung, Bengkulu, Jambi, Jakarta, dan Surabaya (Jawa Timur).

Menurut dia, banyaknya titik wahana di Punti Kayu menjadi daya tarik, sehingga wisatawan berbondong-bondong datang pada momen Natal dan tahun baru kali ini.

Bahkan, diperkirakan jumlah pengunjung ke lokasi itu akan terus meningkat, hingga puncaknya pada perayaan liburan Tahun Baru 2024.

Pada saat sebelum pandemi COVID-19 melanda negeri ini, pengunjung yang datang ke taman wisata Ounti Kayu, pada saat momen liburan bisa mencapai hingga 10.000 orang dalam satu hari.

Ia berharap pada momen Natal kali ini tidak ada lagi larangan terkait pandemi COVID-19 tersebut, sehingga wisatawan yang datang ke Kota Palembang, khususnya ke taman Punti Kayu, kembali meningkat, sehingga juga mampu meningkatkan sisi perekonomian warga sekitar.

Ia menambahkan pengunjung tidak perlu khawatir untuk keamanan saat berkunjung ke objek wisata Punti Kayu karena pihaknya bekerja sama dengan aparat kepolisian Kota Palembang. Pada nomen liburan ini polisi akan berpatroli setiap hari guna memastikan keamanan bagi wisatawan di lokasi itu.

Selain itu taman wisata ini juga bisa dijadikan sebagai tempat acara perkawinan bagi warga yang ingin menggelar pesta pernikahan hanya dengan harga sewa Rp10 juta ditambah dengan harga tiket masuk, tergantung jumlah tamu undangan yang akan hadir.

Wedding atau resepsi pernikahan dan camping memang difokuskan oleh pengelola taman untuk semakin memberikan daya tarik bagi wisatawan, namun untuk camping hanya dikhususkan untuk pengunjung rombongan, bukan perorangan.

Pengunjung yang hadir juga dibebaskan untuk membawa makanan dari luar. Hanya saja pengunjung dilarang untuk memberikan makanan kepada hewan yang ada di dalam taman, seperti burung dan monyet.

Pengelola mengimbau para pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan area di sekitar Punti Kayu, ketika sedang berwisata.

Semua itu diingatkan agar semua pengunjung merasa nyaman saat berekreasi bersama keluarga karena libur Natal memang salah satu momen berwisata bersama keluarga.

Pengunjung juga bisa mendapatkan pendampingan dari petugas taman Punti Kayu apabila ingin membuat kegiatan. Hanya saja harus membuat jadwal terlebih dulu sebelum melakukan kegiatan.

Pengelola taman wisata alam Punti Kayu Palembang terus berupaya meningkatkan jumlah pengunjung yang dalam beberapa tahun terakhir turun akibat pandemi COVID-19.

Pengunjung objek wisata alam ini sempat anjlok dalam beberapa tahun terakhir saat pandemi COVID-19 karena ada aturan dari pemerintah, yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Saat ini wisatawan mulai kembali ramai mengunjungi Punti Kayu dan berharap semua pihak, bahkan instansi pemerintah, ikut membantu menyosialisasikan terkait keindahan alam taman Punti Kayu.

Taman Wisata Alam Punti Kayu merupakan taman wisata alam di tengah kota, dengan luas mencapai hingga 39,9 hektare.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023