Salah satu pasien adalah seorang wanita 67-tahun dari Riyadh dengan kondisi medis gawat, namun tidak diketahui apakah korban melakukan kontak dengan hewan atau penderita virus lainnya, lapor AFP.
Dua pasien lain yang didiagnosis dengan Sindrom Pernapasan Timur Tengah adalah petugas kesehatan yang telah tertular pasien MERS lainnya.
Menurut WHO, 46 dari 94 orang dikonfirmasi yang terinfeksi telah meninggal karena MERS sejak September 2012.
Kekhawatiran tentang virus telah menyebabkan Arab Saudi membatasi visa untuk ibadah haji pada Oktober, di mana jutaan umat Islam berduyun-duyun ke tempat suci Mekah dan Madinah.
Para ahli berjuang untuk memahami MERS dan masih kekurangan vaksin serta memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi lebih dari 51 persen.
Hal ini dianggap sepupu dari virus SARS yang meletus di Asia pada tahun 2003 yang menginfeksi 8.273 orang, sembilan persen di antaranya meninggal.
Seperti SARS, MERS diduga melompat dari hewan ke manusia, dan memperlihatkan gejala seperti flu - tetapi berbeda karena bisa menyebabkan gagal ginjal.
Para ilmuwan mempelajari virus baru itu telah menemukan pasien yang lebih tua, laki-laki, dan dengan kondisi medis yang sangat beresiko.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013